Sheldon Chalet (Facebook)
Dream - Bagi penikmat liburan dengan suasana sepi dan privat, Sheldon Chalet menjadi pilihan yang tepat. Berdiri di punggung bukit Don Sheldon Amphitheatre di Gletser Ruth Denali, Alaska, yang mempesona, di Alaska, dan hanya dapat dicapai melalui udara membuat hotel privat layak jadi tempat berlibur yang nyaman.
Taman Nasional Denali Alaska membentang seluas 6 juta hektar dan merupakan tempat perlindungan bagi beruang grizzly, karibu, rusa besar, serigala, dan satwa liar lainnya. Ini adalah salah satu tempat terindah yang dapat dikunjungi di Amerika Serikat namun juga salah satu yang paling tidak dapat diakses.
Misalnya, Don Sheldon Amphitheatre, sebuah lembah glasial yang terletak di ketinggian 1.829 meter dulunya hanya dapat diakses dengan pesawat yang dilengkapi peralatan ski. Tetapi setelah selesainya Sheldon Chalet yang mewah, naik helikopter pribadi juga menjadi pilihan.
Sheldon Chalet, nama ini diambil dari nama ayah dari dua pemilik chalet tersebut, Robert dan Kate Sheldon. Tempat ini dibangun pada 2018 dan segera menjadi berita utama baik karena lokasinya yang tidak dapat diakses dan harga yang mahal untuk menginap 3 malam.
Penginapan ini menawarkan privasi lengkap. Jauh dari tekanan kehidupan perkotaan, Sheldon Chalet adalah tempat peristirahatan yang sempurna bagi mereka yang mampu.
Masa inap minimal 3 malam di Sheldon Chalet dikenakan biaya US$35 ribu, setara Rp497 juta, per pasangan, sudah termasuk layanan antar-jemput helikopter, pramutamu pribadi, santapan gourmet, dan kegiatan seperti naik eretan, trekking di gletser, serta mendaki gunung.
Ini bukan jenis pengalaman yang semua orang mampu melakukannya. Tetapi jika uang bukan masalah, tinggal di chalet paling terpencil di dunia jelas merupakan sesuatu yang layak untuk daftar liburanmu.
Sheldon Chalet dapat menampung hingga 10 orang pada waktu tertentu, menawarkan pemandangan menakjubkan dari lingkungan yang tertutup salju di siang hari. Di tempat ini, kamu bisa menyaksikan aurora borealis di malam hari.
Kegiatan siang hari termasuk rappelling, trekking gletser, mengunjungi boneyard mastodon, dan memancing. Sedangkan pada malam hari, Anda dapat menggunakan sauna di puncak gedung, melihat bintang, atau mencicipi hidangan yang disiapkan oleh koki Alaska Dave Thorne.
" Ibu dan ayah saya adalah orang-orang yang patut dikenang, tetapi keinginan mereka untuk properti ini tidak ada hubungannya dengan warisan mereka sendiri. Mereka hanya ingin orang lain mengalami tempat yang megah ini melebihi apa pun di planet ini," kata Robert Sheldon.
Mendapatkan izin membangun Sheldon Chalet membutuhkan waktu lebih dari satu dekade. Tidak dapat dibayangkan betapa sulitnya menerbangkan material yang diperlukan ke tempat terpencil ini, dikutip dari Oddity Central.
Advertisement
Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat
Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini
Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya
Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet