Bromo (Shutterstock.com)
Dream - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bakal menutup sementara Bromo dari kendaraan bermotor. Penutupan tersebut berlangsung mulai 24 Januari hingga 24 Februari 2020.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan BB-TNBTS, Sarif Hidayat, mengatakan penutupan ini dijalankan untuk menghormati tradisi masyarakat Tengger. Pada tanggal-tanggal tersebut, masyarakat Tengger menggelar acara adat.
" Ini dilakukan untuk menghormati kearifan lokal masyarakat dalam melaksanakan Megengan Wulan Kepitu," ujar Sarif, dikutip dari Liputan6.com.
Dalam kepercayaan masyarakat Tengger, Wulan Kepitu adalah waktu untuk memulihkan ekosistem kawasan Bromo. Sehingga, semua kendaraan bermotor dapat menimbulkan polusi dilarang masuk.

Wulan Kepitu atau Bulan Ketujuh merupakan waktu sakral bagi orang Tengger. Di waktu tersebut, masyarakat Tengger biasa menjalankan " Laku Pasa Mutih" untuk menahan sifat keduniawian dan lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Larangan ini berlaku kepada semua orang baik penduduk sekitar, wisatawan, maupun petugas BB-TNBTS. Kendaraan bermotor milik petugas dibolehkan masuk hanya dalam keadaan darurat.
" Petugas juga tidak diperkenankan, kecuali untuk pemantauan dan pengawasan serta evakuasi gawat darurat," kata Sarif, seperti dilaporkan Antara.

Meski ditutup, aktivitas di Bromo akan tetap berjalan seperti biasa. Wisatawan dapat masuk ke destinasi ini selama tidak menggunakan kendaraan bermotor.
Wisatawan dapat masuk dengan berjalan kaki atau bersepeda. Bisa juga menggunakan kuda yang disewakan penduduk setempat.
Seluruh kendaraan bermotor nantinya tidak boleh masuk mulai dari Pintu Masuk Laut Pasir Tengger di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Juga dari Pintu Masuk Coban Trisula, Jemplang, Kabupaten Malang serta dari Pintu Masuk Dingklik Penanjakan, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
Selama penutupan, petugas gabungan akan disiagakan di tiap-tiap pintu masuk. Petugas tersebut terdiri dari unsur BB-TNBTS, Kepolisian, dan perwakilan adat.
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
