Ilustrasi Pesona Ranu Kumbolo Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur (Foto: Agentwisatabromo.com)
Dream – Jalur pendakian Gunung Semeru bakal dibuka lagi pada 1 Oktober 2020. Tentunya disertai penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kennedie, mengatakan keputusan untuk kembali membuka jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu ditetapkan usai rapat koordinasi pada 21 September 2020.
“ Pendakian Gunung Semeru pada masa adaptasi kebiasaan baru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dibuka kembali pada 1 Oktober 2020,” ucap John Kennedie, seperti dikutip Liputan6.com.
Menurut John, ada beberapa persyaratan yang perlu dilakukan oleh para pendaki saat naik gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu.
Persyaratan yang harus dipenuhi di antaranya jumlah pendaki ditetapkan berdasarkan kuota per hari yakni sebanyak 120 orang atau 20 persen dari total daya dukung dan daya tamping Gunung Semeru sebanyak 600 pendaki.
Syarat kedua, pendakian hanya diizinkan selama dua hari satu malam saja. Selanjutnya para pendaki juga harus membawa surat keterangan sehat dari dokter yang menyatakan bebas penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) disertai stempel basah yang berlaku paling lama tiga hari sebelum pendakian.
Pendaki yang diizinkan naik minimal berusia 10 tahun dan maksimal berusia 60 tahun. Pendaki juga harus membawa obat-obatan pribadi dan cairan pembersih tangan serta membawa masker cadangan minimal empat buah.
Selain itu, tenda hanya boleh didirikan di Ranu Kumbolo dan Kalimati. Jarak antar tenda harus diatur dan hanya berisi maksimal 50 persen dari kapasitas tenda.
“ Tempat mendirikan tenda hanya di Ranu Kumbolo dan Kalimati. Kemudian tenda yang dipergunakan hanya bisa diisi maksimal 50 persen dari kapasitas, dan ada jarak minimal mendirikan tenda yaitu dua meter,” ucap John.
Dia menambahkan batas akhir kawasan pendakian yang diizinkan adalah Kawasan Kalimati. Ini sesuai arahan Pos Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Semeru Lumajang, Jawa Timur.
Sebelumnya, jalur pendakian Gunung Semeru ditutup selama kurang lebih satu tahun akibat adanya kebakaran hutan pada 2019. Kemudian disusul datangnya wabah virus corona penyebab Covid-19.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR