(Foto: Ilustrasi/Shutterstock)
Dream - Allah SWT memerintahkan setiap makhluk ciptaan-Nya untuk saling berbagi, termasuk dalam urusan ilmu. Tak harus pandang bulu, amalan berbagi ilmu dapat dilakukan kapan dan di mana saja oleh siapapun.
Seperti yang dilakukan Komunitas Tasawuf Underground yang mengajak anak-anak punk dan anak jalanan di kawasan Tebet untuk mengaji.
Digagas Halim Ambiya, komunitas ini berdiri dengan mendepankan tali persahabatan saat menjari anak-anak punk dan anak jalanan belajar mengaji, Komunitas Tasawuf Underground juga berharap anak-anak punk dan jalanan dapat bertahan hidup dan bisa kembali berkumpul bersama keluarganya.
Diketahui, komunitas ini sudah tiga tahun fokus memberikan bimbingan untuk anak-anak jalanan.
Foto: Komunitas Tasawuf Underground/Merdeka.com/Imam Buhori
Berikut potret suasana Komunitas Tasawuf Underground saat mengajak anak-anak punk dan anak jalanan mengaji di kolong flyover KRL Tebet, Jakarta, yang berhasil ditangkap fotografer Merdeka.com.
Yuk lihat lengkapnya di sini.
Kirimkan info kegiatan komunitas kamu ke komunitas.dream@kly.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin di-publish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res (tidak blur)
Dream - Berkumpul bersama teman-teman memang sangat menyenangkan. Selain melepas rindu, kita bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Bisa bertukar pikiran.
Itu pula yang bisa Anda lakukan bila bergabung dengan Hijabers Mom Community (HMC) Bekasi. Melalui komunitas yang dibentuk pada 2013 itu, Anda bisa berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman, resep makanan, sampai pelbagi trik dan kemampuan sebagai ibu.
Komunitas yang sudah memiliki 35 cabang di seluruh Indonesia ini sekarang memiliki anggota 400 orang. HMC Bekasi memiliki tiga kegiatan rutin setiap bulannya, yaitu ta’lim bulanan, Simosi (simulasi mommy’s Bekasi), dan HMC Bekasi berbagi. Selain itu, ada juga pelatihan, cooking class, dan beauty class.
Ketua HMC Bekasi, Wenny Billy Qotima, mengatakan bahwa komunitas ini tak hanya untuk designer, pengusaha butik, dokter, chef, dan guru. Namun, untuk para ibu rumah tangga yang mengganggur.
“ Ada workshop untuk ibu rumah tangga biar punya skill sendiri. Selain itu, biar bisa punya teman baru, ilmu baru, tempat sharing tanpa perlu kursus tersendiri,” ujar Wenny saat ditemui pada acara Dream Day 2018, di Summarecon Mal Bekasi, pekan lalu.
Selain itu, Wenny juga menambahkan, HMC Bekasi tak memandang anggota dari gaya berhijab.
“ Seperti saya kan juga awalnya belum syar’i ya. Tapi lama-lama member saya mengikuti aja. Yang penting nyaman, percaya diri, jadi gak memaksakan mengikuti kami sebagai komite yang sudah bersyar’i,” ujar dia.
Sebagai ketua komite, Wenny berharap HMC Bekasi lebih dikenal masyarakat luas, terutama untuk ibu-ibu. Ia mengimbau untuk para mom hijab yang berperan sebagai ibu rumah tangga untuk tidak ragu lagi bergabung di HMC Bekasi.
Ditegaskan kembali oleh Wenny, komunitas ini bukanlah suatu geng atau sosialitayang menampilkan image gelamor dan mewah.
Namun keberadaan HMC Bekasi ingin menjadi wadah untuk para ibu berhijab agar terus berkreasi dan beraktivitas dan menjalin tali silaturahmi lebih erat.
“ Biasanya komunitas hijabers seperti kelompok geng atau sosialita. Tapi banyak member kami yang sudah masuk, mindset seperti itu sudah terpatahkan. Justru mereka banyak terbantu, banyak ilmu ilmu baru. Jadi enggak usah takut ibu-ibu di rumah yang tidak bekerja, ayo gabung bersama kami. Kita bikin kegiatan yang bermanfaat untuk orang lain kita sendiri dan jadi bekal juga di rumah,” ujar Wenny.
Bagi mom hijab yang tertarik gabung, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti minimal 25 tahun, menggunakan hijab, baik sudah menikah maupun belum menikah.
Laporan: Mega Rasmiyanti
Dream - Setelah meresmikan pembentukan mereka di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Agustus silam, kini Komunitas Hijaber Indonesia (KHI) hadir di Kota Yogyakarta.
Peresmian pembentukan KHI Yogyakarta dilakukan pada Sabtu 24 November 2018. Puluhan hijaber hadir pada peresmian yang diisi dengan serangkaian acara, mulai Tasyakuran, Tilawatil Quran, demo make up, fashion show, tutorial hijab, Tari Saman, talkshow, hingga games seru.
Foto: Adinda Muthiah selaku founder KHi (tengah) bersama KHI Yogyakarta
Peresmian ini digelar di Hotel Sahid Jaya, Yogyakarta. Acara dimulai pukul 12.30 WIB sampai 17.00 WIB. Selaku founder KHI, Adinda Muthi'ah Ishartono, juga hadir dan membuka acara dengan pemotongan pita dan tumpeng sebagai rasa syukur dan keberkahan untuk KHI Yogyakarta.
" Setelah peresmian beberapa kota saya berharap kita bisa meresmikan di kota-kota selanjutnya agar jalinan silaturahmi semakin luas dan terus bisa berbagi inspirasi sesama," jelas Adinda kepada Dream.co.id.
KHI hadir sebagai wadah untuk para Muslimah hijab di seluruh Indonesia. Komunitas ini tidak memandang label apapun.
Dalam KHI, para hijabers didorong untuk berkreasi, berkarya, dan menjadikan Muslimah yang aktif serta produktif baik dalam segala bidang.
Advertisement
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta