Mengintip Kemeriahan Festival Budaya Pasar Terapung Kalsel

Reporter : Ratih Wulan
Rabu, 20 April 2016 12:38
Mengintip Kemeriahan Festival Budaya Pasar Terapung Kalsel
Menariknya, Pasar Terapung hanya beroperasi selama beberapa jam saja. Setelah pukul tujuh pagi, kerumunan perahu akan kembali pada sandaran masing-masing.

Dream - Terkenal sebagai ikon Kalimantan Selatan (Kalsel), Pasar Terapung di Sungai Martapura telah berhasil mendongkrak sektor pariwisata. Terutama Pasar Terapung Kuin dan Lok Bintan yang sudah tersohor bahkan menjadi destinasi langganan para wisatawan.

Kepala Seksi Pengembangan Pasar Pariwisata Kalsel, Leni Arfan, menuturkan Pasar Terapung yang ada di Kalsel berbeda dengan daerah lainnya karena masih alami dan berada di sungai asli, bukan buatan.

Kegiatan transaksi di Pasar Terapung juga merupakan kebiasan turun-temurun masyarakat Kalsel yang dilestarikan dari ratusan tahun lalu hingga sekarang. Menariknya, pasar ini hanya beroperasi selama beberapa jam saja. Setelah pukul tujuh pagi, kerumunan perahu akan kembali pada sandaran masing-masing.

" Kalau air tidak pasang, perahu tidak bisa jalan. Air pasang pas habis Subuh jadi sampai jam 7 pagi saja," tutur Leni saat dijumpai di Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

Bermacam barang diperjualbelikan di atas sungai. Selain sayur dan buah, ada perahu yang menjual aneka kue tradisional. Kue-kue ditata dalam sebuah wadah khusus dan cara mengambilnya harus memakai sebilah kayu panjang.

Meskipun Pasar Terapung beroperasi setiap hari, namun bagi wisatawan yang ingin menyaksikan kemeriahan lebih dari biasanya dapat berkunjung saat bulan September. Setiap September, pemerintah setempat akan menggelar acara tahunan dalam kemasan Festival Budaya Pasar Terapung.

" Nanti banyak acaranya, kayak semacam festival lomba jukung, kan mereka berjualannya itu naik jukung ya," imbuh Leni.

Setidaknya ada 13 kabupaten dan kota di Kalsel yang akan berpartisipasi memeriahkan festival. Selain lomba jukung akan ditampilkan pula atraksi dari Kampung Banjar. Kemudian ada juga lomba perahu naga, lomba balogo, festival sinoman haderah, pawai budaya dan bazar kuliner lengkap dengan penampilan tari-tarian adat masyarakat setempat.

Beri Komentar