Mengenal Yaman, Satu-satunya Negara Republik di Jazirah Arab

1. Sistem pemerintahan

Yaman memiliki sistem pemerintahan republik dan presiden sebagai kepala negara yang dipilih secara langsung rakyatnya lewat pemilihan umum. Sedikit berbeda dengan Indonesia yang juga merupakan negara republik, presiden Yaman memiliki masa jabatan tujuh tahun dan tidak dapat dipilih untuk kedua kalinya.

Sedangkan, kepala pemerintahanya negara ini dijalankan seorang perdana menteri yang ditunjuk presiden.

Selain itu negara ini memiliki kota tertua di dunia yaitu Shibam yang memiliki bangunan vertikal. Shibam diketahui ada sejak tahun 300 masehi dan dikelilingi benteng yang berusia ribuan tahun.

2. Destinasi menarik

Meski demikian, Yaman memiliki destinasi wisata yang tentunya tidak boleh dilewatkan begitu saja. Salah satunya Shaharah, desa peradaban kuno yang berada di gunung dengan ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Shaharah merupakan nama dari gunung tempat desa kuno tersebut berada.

Ada juga masjid tua yang masuk daftar warisan dunia UNESCO, yaitu Masjid Agung Sana’a yang berada di ibu kota Yaman. Masjid itu dibangun pada abad ke-7 di sebelah timur Istana Ghumdan. Menurut sejarahnya, masjid ini menjadi situs masa masa awal penyebaran Islam ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup.

3. Kuliner khas

Saat berwisata ke Yaman, jangan lewatkan wisata kuliner khas untuk manjakan lidah dan perut Sahabat Dream. Kuliner terkenal Yaman yang wajib banget kamu jajal salah satunya Shakshouka.

Menu itu merupakan kombinasi lezat telur rebus dengan saus tomat pedas. Biasanya Shakshouka dibuat dalam wajan tempat bawang, tomat, dan rempah-rempah dimasak hingga membentuk saus tomat yang lezat.

Makanan lainnya tak boleh ketinggalan diicip adalah Maraq, sup kaldu domba atau ayam versi Yaman yang memiliki rasa lembut dan aromatik.

Setiap keluarga dan restoran di sini membuat stok Maraq yang dapat direbus dengan bawang putih, kunyit, bawang bombay, ketumbar, merica, atau kayu manis. Diketahui juga, Maraq merupakan obat alami untuk orang sakit dan sering disajikan kepada wanita yang baru melahirkan untuk memulihkan stamina.

Sumber: Liputan6.com

Laporan: Rena Safira

Mengenal Masjid Al Jabbar Bandung yang Menjadi Ikon Baru Jawa Barat

Dream - Seteleh diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Jumat 30 Desember 2022, Masjid Al Jabbar di kawasan Gedebage, Bandung langsung menuai perhatian publik.

Bukan karena kehadiran gubernur yang karib disapa Kang Emil itu, namun masjid yang disebut terbesar di Jawa Barat ini jadi topik obrolan di media sosial karena banyak orang yang salah memanfaatkan fasilitasnya.

Istana Taihe Zhenxing, Menara Pisa Versi Taiwan

Dalam video yang diunggah akun TikTok @kelpshaakeee, terlihat beberapa anak bermain air dan berenang di halaman Masjid Raya Al Jabbar. Tak cuma itu saja, segelintir pengunjung juga tampak cuek membuang sampah sembarangan di sekitar masjid.

Tapi di balik semua itu, Sahabat Dream wajib tahu fakta-fakta di balik kehadiran ikon baru Jawa Barat ini.

Masjid terbesar

Masjid ini merupakan yang terbesar di Jawa Barat dan memiliki banyak kelebihan dibanding masjid-masjid lainnya, salah satunya didesain ramah untuk para lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.

" Di antaranya ada akses ramp dan dua lift yang memadai serta ruang wudhu dan toilet khusus difabel," ujar Ridwan Kamil, seusai peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Bandung.

Masjid Putra Malaysia, Menawan Melayang di Atas Air

Mulai dari pintu masuk, banyak warga yang datang terkesima oleh bentuk dari masjid yang megah.

Akses pengunjung disabilitas

Fasilitas untuk lansia yang dihadirkan masjid ini seperti tersedianya kursi roda membuat warga penyandang disabilitas sangat antusias untuk datang ke Masjid Raya Al Jabbar.

Di sisi kanan dan kiri menuju pintu masjid disiapkan akses ramp bagi warga disabilitas, bahkan ada dua lift yang memadai untuk naik dan turun bagi pengguna kursi roda.

Pusat edukasi

Selain itu, masjid ini bisa menjadi pusat edukasi karena terdapat perpustakaan yang nyaman dengan meja dan kursi tertata rapi, serta rak-rak buku yang dapat kamu nikmati sambil menunggu jam sholat.

Jika kamu ingin ke perpustakaannya, maka harus naik tangga dari kafetaria yang nampak modern dengan interior meja kayu minimalis.

Wisata Kuliner ke Sumatera Barat, Wajib Coba 4 Masakan Ini

Sementara itu, Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja dalam sambutan peresmian mengatakan akan banyak fasilitas pendukung yang menyempurnakan keberadaan Masjid Raya Al Jabbar seperti Museum Sejarah Islam serta taman tematik 25 nabi.

Ia juga berharap setelah semua fasilitas telah lengkap, maka akan semakin menarik dan meningkatkan pengunjung untuk datang ke Masjid Raya Al Jabbar.

Sumber: Liputan6.com

Laporan: Rena Safira