Menguak Kisah Mistis Toko Merah Peninggalan VOC Belanda

Reporter : Ratih Wulan
Jumat, 8 Januari 2016 08:07
Menguak Kisah Mistis Toko Merah Peninggalan VOC Belanda
Bangunan bersejarah peninggalan VOC ini ternyata menyimpan cerita mistis sekaligus tragis.

Dream - Adakalanya bangunan sejarah menyimpan cerita mistis tersendiri. Begitu pula dengan bangunan peninggalan VOC saat penjajahan Belanda tempo dulu yang banyak berjejer di sepanjang kawasan Kota Tua.

Sebuah bangunan di seberang Halte Kali Besar Barat, tenar disebut bangunan Toko Merah mungin yang paling mencuri perhatian. Dengan ciri khas batu bata merah, bangunan ini begitu mudah ditemukan bagi para pengunjung yang ingin melihat-lihat.

Pada awalnya, bangunan yang menjulang tinggi ini adalah milik salah satu petinggi VOC yang merencanakan pembunuhan kepada seluruh etnis Tionghoa di Jakarta. Konon, Toko Merah adalah saksi bisu pembantaian berdarah ratusan bahkan ribuan etnis Tionghoa Batavia saat zaman penjajahan.

" Menurut kabar yang beredar, dulu banyak dibantai orang-orang China di sini darahnya sampai banjir-banjir," jelas Agus, salah satu pemandu wisata yang dijumpai di depan bangunan kemarin.

Meski menyimpan cerita-cerita seram, Toko Merah ini tak pernah surut dari kunjungan pelancong. Mereka asyik berfoto-foto di depan bangunan. Bahkan sebagian pasangan, memanfaatkan gedung ini untuk melakukan foto pre-wedding karena keunikannya. Asyiknya, pengelola tidak memungut biaya karena letak bangunan yang terletak di pinggir jalan raya.

Selain menyimpan kisah yang menarik, gedung bersejarah yang dibangun dengan arsitektur Eropa China ini juga terlihat sangat unik. Pada bagian depan dikonsep dengan bangunan dua lantai yang dilengkapi pilar-pilar khas Eropa. Jendela-jendela dan kisi-kisi ventilasi udaranya dibuat lebar-lebar.

Sedangkan pada bagian tengah bangunan terdapat koridor penghubung ke bagian gedung tiga lantai yang terletak di ujung paling belakang.

Toko Merah sebenarnya adalah bangunan kembar satu atap dengan dua pintu utama yang berukuran tinggi besar dengan fanlight yang menyatu di atasnya. Walau bangunan ini kuno namun ternyata sudah mengadopsi teknik modern.

Hal ini terlihat dari adanya sekat parapat yang biasa difungsikan untuk mencegah kebakaran supaya tidak merambat pada gedung sebalahnya.

Beri Komentar