Proyek Tas Tepeler Turki (Istimewa)
Dream - Turki menyimpan banyak sekali peninggalan bersejarah yang begitu berarti bagi peradaban. Bahkan, jejak-jejak sejarah itu sampai berusia puluhan ribu tahun lamanya.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Turki dan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki tengah menjalankan proyek Tas Tepeler, program penggalian untuk mengual awal peradaban dan perkembangan manusia. Proyek ini melibatkan akademisi dan penelitis dari Turki dan seluruh dunia untuk berkunjung dan berdiskusi ke sejumlah situs kuno era neolitikum di Turki.
" Dalam beberapa hari mendatang, penggalian akan dimulai di bukit pemukiman Ayanlar, Yogunbur, Harbetsuvan, Kurttepesi dan Taslıtepe, sebagai bagian dari fase pertama Proyek Penelitian Neolitik Sanlıurfa yang akan berlangsung pada 2021-2024," ujar Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Nuri Ersoy.
Proyek Tas Tepeler mencakup penggalian dan penelitian arkeologi yang dilakukan di tujuh area meliputi Gobeklitepe, Karahantepe, Gurcutepe, Sayburc, Akmaktepe, Sefertepe, dan bukit Yeni Mahalle. Ersoy menyatakan situs dan penggalian ini mengungkapkan kontribusi penting Anatolia bagi sejarah manusia.
" Ini merupakan proyek yang signifikan dengan temuan yang luar biasa dan hasil yang mengesankan," kata dia.
© Dream
Dalam proyek ini, pihaknya melibatkan sejumlah pemangku kepentingan. Kementerian berencana menjalin kerja sama dengan 12 institusi dan organisasi, termasuk delapan universitas di Turki, delapan universitas dari lima negara berbeda dan empat akademi, institut, serta museum internasional.
Wilayah Sanlıurfa merupakan tempat di mana tenaga kerja yang terorganisir dan spesialisasi dalam sejarah peradaban. Antara tahun 2021 dan 2024, penggalian akan dilakukan di 12 lokasi, termasuk Karahantepe, sebuah situs dengan lebih dari 250 blok megalit berbentuk T serupa dengan yang ditemukan di Situs Warisan Dunia UNESCO, Gobeklitepe.

Diyakini temuan dari penggalian ini memberikan kontribusi yang cukup besar dan luas untuk pengetahuan tentang kemanusiaan di zaman prasejarah, termasuk kehidupan sehari-hari dan ritual mereka. Proyek TAS TEPELER, dianggap sebagai awal dari transformasi tempat penampungan menjadi rumah 12 ribu tahun yang lalu, di mana pedesaan mulai bermunculan, strata sosial yang mulai terbentuk, dan pengembangan kemampuan dasar untuk melakukan perdagangan. Bangunan megalitik yang monumental di daerah itu diyakini sebagai ruang komunal tempat orang berkumpul.
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau