Segera Dibuka! Museum Virtual Pertama di Dunia

Reporter : Syahidah Izzata Sabiila
Senin, 31 Agustus 2020 13:12
Segera Dibuka! Museum Virtual Pertama di Dunia
VOMA rencananya akan dibuka mulai tanggal 4 September mendatang.

Dream – Pandemi Covid-19 memaksa banyak sarana publik harus tutup demi mencegah penularan virus. Merespon kondisi mengkhawatirkan ini, sebuah museum meluncurkan inovasi baru di tengah pandemi, yakni museum virtual.

Museum Seni Daring Virtual atau yang disebut VOMA rencananya dibuka mulai 4 September mendatang. VOMA digadang-gadang merupakan museum virtual pertama di dunia yang akan menampilkan karya klasik dan kontemporer dari seluruh dunia secara gratis.

Museum VOMA dikelola oleh museum Lee Cavaliere dengan mengambil koleksi dari beberapa museum ternama. Seperti Museum Hermitage, Institut Seni Chicago, dan Museum Seni Metropolitan New York.  

 

 

1 dari 2 halaman

Sajikan Berbagai Karya Seni Ternama

Sajikan Berbagai Karya Seni Ternama © Faktor lingkungan seperti matahari, hujan, dan angin menjadi ciri desain museum (Foto:VOMA)

VOMA akan memamerkan karya-karya ternama seperti " Olympia"  Édouard Manet, yang dipamerkan di Musée d'Orsay di Paris, dan " The Garden of Earthly Delights" oleh Hieronymus Bosch, di Museo del Prado Madrid, serta karya modern dari Nan Goldin, Kara Walker, dan Li Wei.

Dalam agenda pembukaannya, VOMA merilis galeri tentang eksplorasi hubungan manusia dan menampilkan Degenerate Art Show, sebuah pertunjukan seni dari pameran Nazi tahun 1937 yang mengecam karya seniman seperti Max Beckmann dan Henri Matisse (sebagai bukti pertunjukan seni dapat digunakan sebagai alat penindasan).

Selain itu, para pengunjung ‘virtual’ juga akan dimanjakan dengan sajian karya digital seniman Kenya-Inggris Phoebe Boswell.

 

2 dari 2 halaman

Museum Berbasis Teknologi

Museum Berbasis Teknologi © VOMA menggandeng beberapa pihak untuk mewujudkan museum virtual yang mengesankan (Foto:VOMA)

Karena disajikan secara virtual, tim VOMA menggandeng beberapa pihak untuk mewujudkan museum virtual yang mengesankan, seperti para arsitek, desainer CGI, pemain game, dan kurator.

Mereka bertugas menggabungkan efek grafik komputer dengan interaktivitas game untuk membuat kesan galeri lebih nyata.

Setiap karya seni yang ditampilkan di VOMA akan diluncurkan dengan resolusi tinggi. Para pengunjung juga akan dibawa seakan-akan berada di hutan, menikmati sinar matahari atau berlindung dari hujan.

“ Dalam membangun dan mengatur VOMA, kami ingin melepaskan kesan kaku dan sepi, sehingga kami menggandeng berbagai pihak untuk menampilkan museum yang berbeda daripada yang lain,”ujar Stuart Semple, perancang museum.

“ Kami ingin pengunjung ikut merasa nyaman berada di museum virtual ini dan membuat mereka ingin kembali lagi dan lagi,“ tambahnya.

 

Sumber Lonely Planet

Beri Komentar