Ilustrasi
Dream - Kangguru bukan satu-satunya yang bisa dinikmati traveler di Australia. Negeri ini juga memiliki budaya minum kopi yang tumbuh di kalangan masyarakat. Terutama di daerah Melbourne yang ditengarai berawal dari dibukanya Pellegrini Espresso Bar pada tahun 1950-an.
Kafein disebut-sebut sebagai salah satu sumber yang memompa denyut nadi perekonomian kota Melbourne selama bertahun-tahun. Hingga sekarang aroma espresso selalu menyeruak di setiap sudut kota ini.
Melbournians telah menjadi pecandu kopi yang begitu peka. Bahkan dari aromanya saja mereka dapat menebak apakah itu espresso atau caffe latte yang kaya akan krim.
Reputasi budaya minum kopi masyarakat Melbourne ini sudah diakui dunia. Hingga pengusaha kedai kopi di New York pun terinspirasi menamai kafe mereka dengan jalan-jalan yang ada di Melbourne.
Hingga kini, Melbourne sudah berhasil mengimpor biji kopi dari seluruh dunia. Dari catatan di Pelabuhan Melbourne tercatat ada peningkatan masuknya biji kopi hingga 780 persen selama satu dekade terakhir.
Itu berarti terdapat transaksi sekitar 30 ton biji kopi yang masuk melalui pelabuhan. Atau setara dengan tiga juta cangkir kopi per hari. Serta dapat memenuhi kebutuhan kopi dari 200 kafe yang tersebar di seluruh penjuru Melbourne.
Tak hanya menyajikan seduhan kopi yang menggugah selera. Beberapa kafe memiliki cara unik untuk menarik pengunjung dengan atraksi dari barista-barista terbaik mereka.
Tingginya antusiasme wisatawan yang ingin melihat hal ini, membuat wisata kopi menjadi tren. Saat berwisata kopi, pengunjung akan diajak langsung menyaksikan budaya minum kopi dan cara menyeduh dari dekat. Bahkan ada sebuah paket Melbourne Coffee Tour yang mengungkap sejarah hingga budaya minum kopi yang sedang populer.
Seperti misalnya menggunakan cara Cold-drip, yaitu cara mengolah kopi dengan susah payah, tetes demi tetes guna menghasilkan rasa yang halus dengan tingkat keasaman dan kepahitan yang rendah. Bila ingin mencicipi kopi ini dapat mampir ke St Ali, Krimper dan Menchester Press.
Lalu ada pula nitro, salah satu cara penyajian kopi yang sedang tren di sana. Sekitar 500 liter kopi nitro diseduh secara bersamaan lalu disaring dan diisi dengan nitrogen untuk menambahkan gelembung. Selanjutnya kopi akan dituang ke dalam wadah dan siap disajikan dengan tambahan es batu.
Sedangkan anda yang ingin menikmati cara pembuatan kopi dengan teknik pour over dapat mengunjungi Assembly Coffee, Seven Seeds, Dukes dan League of Honest Coffee. Kopi di sini akan disajikan dari proses penuangan air panas dengan halus ke atas gilingan biji kopi. Lalu disaring dan ditambahkan dengan es latte atau espresso kocok.
Bagi yang menyukai adegan teatrikal dapat melihat penyeduhan kopi menggunakan vakum air panas yang disebut teknik siphon seperti di Proud Mari atau Plantation Cafe.
Advertisement
Walkot Tegal Selesai Akad Tepuk Sakinah Sambil Berdiri, Jokowi Sampai Tahan Tawa
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta