Special Kids Expo (Spekix) 2019. (Foto: Keisha Ritzska Salsabila)
Dream - Special Kids Expo (Spekix) 2019, tunjukkan bakat anak berkebutuhan khusus pada sesi Chasing Your Dream by Various Successful SPekids Youngster di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2019.
Acara ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa anak muda dengan berkebutuhan khusus juga mampu berprestasi.
Bersama dengan Lula Kamal sebagai MC, salah satu anak berkebutuhan khusus Rafael Krisna Azzura, menjadi co-host untuk sesi kali ini.
" Saya bilang sayang amat kalau ada satu mc yang memang bagus banget bawainnya kenapa gak dia yang bawain, saya cuma nungguin," ujar Lula.
Rafael yang masih duduk di bangku SMP, seringkali dipanggil menjadi MC sebelumnya.
" Sebenernya mulai nge-MC itu dari SD," kata Rafael.
Selain itu, ada Aurelio Zacharias yang bekerja sebagai staff Purchasing dan Input Data di BLK PUPA sekaligus waitress di Unison Cafe.
" Kalau di PUPA Senin dan Jumat, kalau di kafe Unison Selasa hingga Kamis" ujar Aurelio.
Yang tak kalah keren, Fairuz Nurul Izzah, telah menciptakan tiga buku, yaitu Lesson of Friendship, My Life My Dream, dan Keluargaku Jiwaku.
Menurut Fairuz, ia membutuhkan waktu satu setengah hingga satu tahun untuk membuat satu buku.
" Menulis adalah hobi saya sejak SD dan saya ingin cerita saya dibaca oleh orang lain. Saya ingin mengasah kemampuan menulis saya," kata Fairuz.
Selanjutnya adalah Ardhana Hariwidagdo, seorang penyandang autisme yang telah lulus S2
" Saya ini sekarang baru lulus S2 dari Binus," ujar Ardhana.
Ardhana pun menambahkan, sekarang ia sedang membuat alat terapi bagi anak autis.
" Saat ini sekarang, lagi itu, bikin alat-alat terapi buat anak-anak autis," kata Ardhana.
Ardhana mengungkapkan, alat yang akan dibuat untuk menentukan proses pertumbuhan manusia. Alat ini juga berguna untuk membantu menentukan apa yang salah dan benar.
Di sesi ini, keempat anak berkebutuhan khusus juga diberikan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
Rafael salah satunya, memberikan nasihat untuk orang tua yang anaknya berkebutuhan khusus agar tidak panikan saat mengurus anaknya.
" Buat orang tua, jadilah orang tua yang jangan panikkan karena kalau orang tua panik itu akan buat anaknya tidak termotivasi," ungkap Rafael.
Rafael menambahkan, justru orang tua harus terus memotivasi anaknya.
Laporan: Keisha Ritzska Salsabila
Advertisement
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal