Aksi Warga Minta Pemudik Bawa Hasil Swab, Salfok Sama Tulisannya

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Rabu, 19 Mei 2021 16:33
Aksi Warga Minta Pemudik Bawa Hasil Swab, Salfok Sama Tulisannya
Tujuannya udah bagus buat kemaslahatan bersama, cuma tulisannya perlu dibenerin dikit biar tak salah paham.

Dream – Pandemi masih belum juga usai. Tahun ini adalah lebaran kedua bagi umat Islam yang dirayakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Salah satunya adalah pelarangan mudik agar penularan virus corona tidak semakin meluas.

Pada kenyataannya tidak semua masyarakat mengindahkan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut. Masih ada sejumlah masyarakat yang nekat mudik demi bisa merayakan lebaran di kampung halaman bersama keluarga besar.

Di samping itu, ada juga beberapa daerah yang mengharuskan warganya setelah lebaran harus kembali dengan membawa hasil swab Covid-19. Salah satunya adalah di Kelurahan Pondok Aren. Tak tanggung-tanggung, warga Pondok Aren ini sampai membuat tulisan tangan pada sebuah banner sebagai bentuk informasi kepada warganya yang kembali dari mudik.

Tentu saja tujuan dari warga ini sangat baik agar tak ada kasus Covid-19 di daerahnya. Sebuah imbauan berupa tulisan pun dibuat dan viral di media sosial.

Mau tahu tulisan seperti apa yang dibuat hingga membuat heboh netizen? Berikut ulasannya sebagaimana dilansir melalui akun Instagram @dramaojol.id

1 dari 5 halaman

Tulisan Imbauan dengan Banner

Tulisan Himbauan dengan Banner

Akun Instagram @dramaojol.id memuat foto beberapa orang yang diketahui warga Kelurahan Pondok Aren membuat tulisan pada banner  agar pemudik yang kembali dari kampung halaman membawa hasil swab Covid-19. Postingan di Instagram tersebut adalah hasil screenshot yang didapat dari Facebook.

Warga yang terdiri dari tiga orang pria tersebut memegang banner berbentuk persegi panjang di pinggir jalan. Berharap para pemudik nantinya bisa melihatnya dan membaca, serta mamatuhi peraturan yang sudah mereka tetapkan demi keamanan bersama.

2 dari 5 halaman

Salfok Sama Tulisannya

Tulisan yang Bikin Salfok

Dari aksi warga untuk memberikan iimbauan tersebut, ada hal yang menjadi pusat perhatian netizen, yakni tulisan yang dibuat. Tampak tulisan begitu jelas dengan menggunakan huruf kapital berwarna merah dan berukuran besar.

Entah karena ketidaktahuan atau apa, namun mereka menuliskan “ swab” menjadi “ sueb”. Tentu saja bagi orang-orang yang sudah sempat membacanya dengan serius akan dibuat terheran dan senyum-senyum sendiri. Apalagi kata “ sueb” biasanya adalah nama orang.

KAMI WARGA KEL. PONDOK AREN. MENOLAK KERAS PEMUDIK YG KEMBALI TANPA HASIL SUEB COVID 19,” tulis imbauan tersebut di banner.

Netizen yang membagikan aksi ini di Facebook pun menuliskan caption yang bunyinya sebagai berikut.

Bang ada yang tau bang Sueb ga? Gue ga bisa masuk rumah ni?”

Sedangkan caption yang ditulis oleh pemilik akun Instagram @dramaojol.id bunyinya sebagai berikut.

Sian beud si Sueb”.

(mut)

3 dari 5 halaman

Komentar Netizen

Salah Satu Komentar Netizen

Dari postingan tersebut di Instagram @dramaojol.id, hingga saat ini sudah ada 23 ribu lebih yang memberikan like dan 700 lebih komentar dari netizen.

Sueb nama alm kakek sya min heu,” tulis akun @adam.adityaaa_

Mohon maap itu nama temen bapak saya kenapa dibawa-bawa :”( ,” tulis akun @elmiranita

Keren nih warganya, salut … berpikir maslahat,” tulis akun @ahmfarisi

Waduhhh sueb sueb,” tulis akun @hafizhmumtaz_

Heeee bapak gue,” tulis akun @halimps.

4 dari 5 halaman

Ramai-ramai Menolak Pemudik Balik Tanpa Swab Antigen

Dream - Aksi para pemudik nekat ternyata memicu reaksi di sejumlah kawasan di Jabodetabek. Masyarakat beramai-ramai menolak kedatangan pemudik yang kembali jika tidak bisa menunjukkan hasil negatif tes swab PCR atau rapid antigen.

Spanduk penolakan bertebaran di sejumlah titik di Ibu Kota. Lewat spanduk tersebut, masyarakat meminta para pemudik menunjukkan hasil tes jika ingin kembali ke lingkungan mereka di perantauan.

Seperti spanduk yang terpajang di Jalan Kartini dan Mangga Dua, Sawah Besar, Jakarta Pusat. " Kami warga Kartini menolak pemudik tanpa rapid," demikian isi spanduk tersebut.

Kapolsek Sawah Besar, Ajun Komisaris Polisi Maulana Mukaron, mengatakan spanduk dipasang sendiri oleh masyarakat sekitar. Menurut dia, masyarakat tidak ingin terjadi lonjakan Covid-19 di lingkungannya akibat kedatangan pemudik.

" Pemasangan spanduk oleh masyarakat," ujar Maulana.

 

5 dari 5 halaman

Dia pun mengapresiasi langkah masyarakat dalam mendukung upaya Pemerintah menekan terjadinya lonjakan Covid-19. " Ini demi warga Jakarta Pusat khususnya Sawah Besar sehat, terbebas dari Covid-19," kata dia.

Spanduk senada juga terpajang di Jakarta Barat. Salah satunya di Kompleks DPA RT 02/02 Kelurahan Kemanggisan, Palmerah.

Spanduk penolakan pemudik pulang tanpa tes antigen

" Kami warga Kemanggisan mau bebas Corona agar pemudik swab antigen," demikian isi spanduk tersebut.

Kapolsek Palmerah, Komisaris Agus Widartono, membenarkan hal tersebut. Dia pun memberikan apresiasi atas upaya masyarakat yang aktif dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 paska-masa mudik Lebaran 2021.

" Imbauan kepada pemudik Lebaran kami harapkan bisa dipatuhi oleh pemudik," kata Agus.

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar