Ledakan Lebanon (Foto: Instagram)
Dream - Berita mengejutkan datang dari Beirut, ibukota Lebanon. Pada Selasa, 4 Juli 2020 waktu setempat, terjadi sebuah ledakan besar yang menyebabkan puluhan orang tewas dan ribuan lainnya terluka.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @widadstaleb, terlihat ledakan terjadi di dekat pelabuhan dan berhasil memporak-pondakan sebagian bear kota.
" Apakah semua orang baik-baik saja?," tulis akun tersebut.
Dikutip dari Merdeka.com, ledakan tersebut sementara mengakibatkan 78 orang tewas dan 4.000 lainnya luka-luka.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat asap yang membumbung tinggi dan berbentuk jamur. Terlihat juga asap yang terlihat berubah warna menjadi merah setelah terjadi dua kali ledakan.
Berikut videonya:
View this post on Instagram
Para pejabat tinggi di Lebanon menuding jika ledakan disebabkan karena bahan peledak yang sengaja disimpan di dalam gudang.
Dalam keterangannya, Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan bahwa setidaknya 2.750 ton amonium nitrat, yakni bahan untuk pupuk dan peledak, yang disimpan di dalam gudang selama enam tahun.
" Saya tidak akan diam sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, sehingga kita dapat meminta pertanggung jawaban dan menerapkan hukuman paling berat," kata Diab, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 5 Juli 2020.
Meski begitu, belum diketahui pasti penyebab dari ledakan dahsyat tersebut. Beberapa laporan menyebutkan bahwa ledakan mungkin saja dipicu oleh insiden di gudang pabrik kembang api.
Laporan lain menyebutkan insiden terjadi di gudang yang menyimpan bahan-bahan yang sangat mudah meledak.
Ledakan tersebut mengakibatkan gedung-gedung hancur, dan hampir seluruh kota Beirut menjadi porak-poranda. Banyak jalanan tertutup puing-puing bangunan, rumah dan bagunan hancur, serta asap yang masih mengepul di kota.
Terlihat pula banyak mobil-mobil yang rusak di sepanjang jalan, serta orang-orang yang terjebak di dalam bangunan.
Satu Warga Negara Indonesia (WNI) mengalami luka akibat ledakan tersebut. Korban merupakan pekerja migran. Setidaknya ada sekitar 1.447 WNI yang tinggal di Lebanon.
" Ada satu WNI yang mengalami luka-luka (inisial NNE). Staf KBRI sudah berkomunikasi melalui video call dengan yang bersangkutan. Kondisinya stabil, bisa bicara dan berjalan. Yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter rumah sakit dan sudah kembali ke apartmennya di Beirut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media