Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Pemerintah Malaysia memberlakukan kebijakan lockdown sejak 18-31 Maret. Namun lockdown tersebut kemudian diperpanjang hingga 14 April 2020 mendatang.
Kementerian Wanita dan Keluarga Malaysia memposting beberapa tips tentang bagaimana mengatur rumah tangga, termasuk para suami, selama lockdown.
Sayang, postingan yang diunggah di akun Facebook dan Instagram pada 30 Maret 2020 dihapus satu hari kemudian. Setelah mendapat cibiran dari aktivis dan netizen.
Tips pertama berupa infografis tentang bagaimana menghindari pertengkaran dengan suami jika tindakannya tidak sesuai dengan keinginan istri.
" Jika melihat pasangan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak kita, hindari untuk mengomel," tulis kementerian.
Sebagai gantinya, kementerian merekomendasikan istri untuk menggunakan kata-kata dan kalimat lucu sambil menirukan suara Doraemon diikuti dengan tertawa manja.
Di infografis ketiga, kementerian menulis istri sebaiknya menghindari untuk berkata-kata kasar jika melihat pasangan tidak membantu membereskan rumah.
" Hindari menyindir. Mintalah tolong dan beritahu dia. Adakalanya pasangan kita perlu 'diberitahu' tentang tanggung jawab mereka agar mereka menyadari tugasnya."
Kemudian, jika suami marah dan mengomel, kementerian merekomendasikan istri untuk menghitung dari 0 sampai 20 detik sebelum menanggapinya.
Alasannya, di sepanjang 20 detik itu, otak akan menjadi lebih rasional dan tenang. Sehingga istri bisa membuat keputusan dengan baik.
Dalam sebuah posting Facebook Jumat lalu, yang masih tersedia hingga Selasa malam, kementerian juga mendesak para istri untuk tidak memakai 'pakaian rumah' selama lockdown.
" Tunjukkan diri Anda seperti biasanya, kenakan makeup dan berpakaianlah yang rapi."
Di postingan yang sama, kementerian juga merekomendasikan agar para ibu menjaga kerapian dan kebersihan meja makan, dapur, dan ruang tamu. Ini berguna untuk membantu menjaga pikiran tetap jernih saat bekerja dari rumah.
Postingan kementerian perempuan Malaysia itu menuai kritik dari All Women's Action Society (AWAM), sebuah organisasi non-pemerintah.
Dalam serangkaian tweet, AWAM menyebut tips yang dibuat kementerian tersebut 'seksis' (lebih menyoroti gender tertentu).
" Berdandan untuk bekerja adalah salah satu cara mempertahankan disiplin. Tapi saat bekerja dari rumah, fokus pada tampilan, pakaian, dan makeup sama sekali tidak perlu," katanya.
AWAM juga menyindir kementerian dengan mengatakan bahwa tertawa seperti Doraemon hanya untuk anak-anak umur lima tahun, bukan buat ibu rumah tangga.
" Wanita adalah manusia dan bukan objek atau komoditas. (Tugas) Wanita sudah cukup berat selama lockdown tanpa harus ada tambahan untuk merias wajah dan terlihat bagus (di rumah)," tulis AWAM.
Sumber: Channels News Asia
Advertisement
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern