Evakuasi Reruntuhan Bangunan Tua Di Cirebon (Instagram/aboutcirebonid)
Dream - Bangunan tua yang terletak di Desa Gegesik Tua blok III, Kecamatan Gegesik, Cirebon, Jawa Barat, rubuh. Insiden itu menyebabkan tujuh orang tewas, satu orang luka parah dan satu orang lainnya luka ringan.
Insiden itu terjadi pada Senin, 16 April 2018 sekitar pukul 10.30 WIB. Tiba-tiba, dinding bangunan tua yang selama ini digunakan untuk sarang burung walet rubuh dan menimpa sanggar seni.
" Korban meninggal dunia ada tujuh orang yang tertimpa reruntuhan tembok," ujar Kapolres Cirebonn, AKBP Risto Samodra, dikutip dari merdeka.com.
Para korban meninggal adalah pelajar SMPN 1 Gegesik dan seorang dalang. Mereka tengah melaksanakan latihan rutin karawitan di sanggar milik Suherman, 48 tahun.
" Pada saat latihan tiba-tiba tembok runtuh sehingga menimbulkan korban jiwa," kata Risto.
Berikut daftar nama korban.
Meninggal:
1. Andra, 13 tahun,
2. Arid, 13 tahun,
3. Fada, 13 tahun,
4. Suherman, 48 tahun,
5. Fardi, 14 tahun,
6. Adzikri, 14 tahun,
7. Suparti, 13 tahun.
Luka berat:
Tri Intan, 13 tahun, dirujuk di Rumah Sakit Ciremai.
Luka ringan:
Fitri, 13 tahun.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal