(Sumber Foto: EPA/Hilda Claytonus/US Army Handout Via Metro.co.uk)
Dream - Seorang fotografer perang Amerika Serikat berhasil menangkap momen sebuah ledakan bom mortir yang secara tidak sengaja meledak di Afghanistan.
Sayangnya, kecelakaan itu membunuh dirinya dan juga empat tentara Afghanistan.
Hilda Clayton sedang memotret tentara Afghanistan yang berlatih menembakkan mortir di Qaraghahi bulan Juli 2013.
Namun latihan yang menggunakan peluru sungguhan itu berujung maut setelah mortir yang dipegang tiba-tiba meledak.
Hilda, yang saat itu berusia 22 tahun, sempat mengabadikan momen ledakan itu sebelum terbunuh bersama 4 tentara Afghanistan yang terlibat dalam latihan.
Kini, setelah empat tahun berselang, pihak keluarga Hilda mengizinkan foto detik-detik memilukan itu dipublikasikan.
Menurut situs Stars and Stripes, kematian perempuan yang menjadi informan visual saat perang itu adalah, yang pertama dalam sebuah dokumentasi pertempuran Angkatan Darat Amerika Serikat.
Hilda adalah fotografer perang dari Divisi 1 Kavaleri Brigade Tempur Lapis Baja ke-4 yang diterjunkan di Gamberi, Provinsi Laghman, Afghanistan.
Foto-foto Hilda itu dipublikasikan di Majalah Militer Review edisi Mei-Juni.
Dalam sebuah artikel bersama foto itu, Militer Review menulis, " Aktivitas Clayton dalam membuat dokumentasi tidak hanya membantu membentuk dan memperkuat kemitraan (dengan Afghanistan), tapi juga menunjukkan risiko perempuan dalam konflik perang."
(Ism)
Dream - Seorang wanita nyaris saja mendapat celaka saat mengambil gambar pemandangan di sebuah taman nasional di Madagascar.
Fotografer Julia Sundukova sedang menjelajahi taman nasional di Andasibe.
Sekilas pemandangan tropis di depan Julia terlihat tidak berbahaya. Karena tidak merasa terancam, Julia memutuskan mengambil gambar pemandangan tersebut dengan kameranya.
Namun, tanpa disadari oleh fotografer asal Rusia itu, seekor buaya sedang mengawasi setiap langkahnya dari balik semak ketika dia menjelajahi rawa-rawa di depannya.
Julia baru menyadari bahwa dia ternyata berada beberapa meter saja dari buaya di depannya ketika sedang melihat-lihat hasil jepretannya.
Buaya di taman nasional tersebut adalah dari jenis buaya Nil yang dianggap salah satu hewan paling mematikan bagi manusia.
Reptil ini bisa mencapai panjang 5 meter dan biasa ditemukan di rawa-rawa, sungai dan danau di Sub-Sahara Afrika.
Buaya Nil diperkirakan telah menyerang 245 hingga 745 manusia per tahunnya. Sekira 63 persen dari semua serangan tersebut berakibat fatal.
Bahkan varian lebih kecil dari spesies ini dikenal suka menyerang dan memakan daging manusia.
Karena itulah buaya Nil diyakini menjadi salah satu ancaman hewan terbesar bagi manusia, selain singa dan ular berbisa.
Pada Maret 2015, sekelompok wisatawan Inggris sedang menikmati pemandangan dengan perahu di Sungai Zambezi, yang terletak di antara Zambia dan Zimbabwe.
Tanpa diduga mereka melihat pemandangan mengerikan di depan mata ketika seekor buaya Nil sedang memakan manusia.
Ketika perahu semakin dekat, mereka melihat buaya itu sudah memakan tubuh bagian atas dan mulai menggigit kaki korban.
Dream - Mata bocah dalam foto itu merona merah. Air matanya tumpah. Menghiasi tatapan yang hampa. Sementara, tangan bocah itu tengah memainkan biola yang pangkalnya dia jepit di dagu.
Bocah itu adalah Diego Frazao Torquato. Pemain biola asal Brasil yang tengah berduka saat prosesi pemakaman sang guru, John Evandro da Silva, yang tewas akibat kekerasan gengster. Melalui tangis dan nada-nada pilu biola itulah doa-doa untuk sang guru dipanjatkan.
Foto itu telah mengundang simpati publik. Tak hanya di Negeri Samba, tapi juga di berbagai belahan dunia. Banyak orang yang memandang foto itu, larut dalam sebuah keharuan. Bahkan tak jarang orang yang menemukan foto itu di dunia maya mencari kisah yang menjadi latarnya.
Wajar saja Diego menangis dalam prosesi pemakaman Oktober 2009 itu. Sebab, ada ikatan batin yang begitu erat di antara keduanya. Bagi bocah kelahiran 1997 ini, Evandro tak hanya sekadar guru, melainkan juga penyelamat hidup.
Masa kecil Diego memang cukup pahit. Dia tinggal di lingkungan yang keras. Kehidupannya sungguh lekat dengan penyakit, termasuk meningitis dan leukemia. Belum lagi kelaparan. Dan Evandro lah orang yang mengentaskan dia dari belitan hidup yang mendera.
Di tangan Evandro, Diego tumbuh menjadi pemain biola jempolan. Dia kemudian tergabung dalam orkestra Afroreggae binaan Evandro. Meski berbalut penyakit ganas, semangatnya berlatih biola tak pernah pudar.
Melalui orkestra itu pula Diego kerap bermain dalam pertunjukan amal untuk memerangi perdagangan anak-anak. Dia berpartisipasi dan menjadi bintang dalam berbagai konser amal, salah satunya pada Parade de Lucas. Pada Desember 2009, dia juga berpartisipasi dalam konser Rede Globo untuk kampanye yang sama.
Karena kisah hidup yang inspiratif dan aktivitas sosial itulah, Diego menerima penghargaan " Make a Difference Award" dari O Globo pada 2010. Bagi masyarakat Brasil, Diego merupakan " simbol harapan" . Harapan untuk memerangi leukemia. Harapan untuk memerangi kekerasan, seperti yang menimpa guru Evandro da Silva.
Namun pada 2010, kesehatannya menurun. Dia mengalami infeksi setelah menjalani operasi usus buntu. Penyakit yang dia derita semenjak kecil pun semakin mengganas. Yang menyedihkan, dia tak mampu melakukan kemoterapi.
Dalam kondisi parah itu, dia masih memelihara asa. Diego tetap ingin mewujudkan mimpi untuk berkeliling dunia dengan biolanya. Namun sayang, tak lama setelah foto legendaris itu diambil, maut terlebih dulu menjemputnya. Angan itu dia bawa hingga ke liang kubur. (Ism, Dari Berbagai sumber)
Advertisement
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur