Tuang Minuman Soda ke Mesin ATM, Dapat Rp9,8 Juta

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 11 Mei 2017 10:00
Tuang Minuman Soda ke Mesin ATM, Dapat Rp9,8 Juta
Lihat yang terjadi saat si wanita melakukan itu!

Dream - Seorang wanita dari China tertangkap sedang menuangkan minuman soda ke mesin ATM. Dia melakukan hal itu karena percaya uangnya akan kembali.

South China Morning Post melaporkan, seorang wanita berusia 33 tahun dari Guangxi ditangkap karena merusak fasilitas umum.

Wanita itu tertipu oleh seorang pria yang berpura-pura menjadi polisi. Pria tersebut mengatakan rekening wanita itu rentan dibobol.

Pria itu lalu menyuruhnya untuk mentransfer uang sebanyak US$728 (Rp9,8 juta) ke rekeningnya sendiri. Kepada wanita itu, si pria mengklaim uang yang dikirim ke rekeningnya akan aman dari pembobolan.

Ternyata wanita itu percaya dengan keterangan pria tersebut. Dia segera mentransfer uang yang diminta.

Keesokan harinya, wanita itu menghubungi pria tadi dan bertanya bagaimana mengambil uangnya.

Lagi-lagi, pria itu menipu wanita tersebut dengan mengatakan uangnya akan kembali jika menuangkan minuman soda ke mesin ATM.

Tanpa pikir panjang, wanita itu melakukan apa yang diperintahkan pria tersebut. Namun dia baru menyadari telah ditipu setelah uang tidak keluar dari mesin ATM.

Malah, mesin ATM tersebut mati dan tidak bisa digunakan lagi karena terkena minuman soda.

Sekarang, wanita itu hanya bisa menyesal. Selain kehilangan uang, dia juga harus membayar ganti rugi terhadap mesin ATM yang rusak itu.

1 dari 3 halaman

Seorang Nasabah Cek Saldo 780 Kali di ATM, Akibatnya...

Seorang Nasabah Cek Saldo 780 Kali di ATM, Akibatnya... © Dream

Dream - Masyarakat kerap menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk melakukan transaksi perbankan. Salah satunya untuk mengecek saldo rekening.

Namun siapa sangka, ternyata ada seorang nasabah mengecek saldo sebanyak ratusan kali dalam sebulan.

Direktur Utama PT Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja, mengatakan, setiap bulannya jumlah transaksi cek saldo tidaklah sedikit.

" Ada yang cek saldo sebulan sampai 780 kali," kata Jahja kepada Dream lewat pesan tertulisnya, Senin 2 Mei 2016.

Berdasar data BCA, kata dia, total transaksi berupa cek saldo di mesin ATM mencapai 35 juta kali. " Jumlah ini menambah antrean (transaksi) di mesin ATM, sedangkan mesin ATM-nya sekarang mahal," kata dia.

Menurut Jahja, banyaknya transaksi cek saldo di mesin ATM memberatkan biaya operasional. Sehingga mendorong manajemen BCA untuk menerapkan kebijakan cek saldo berbayar.

Namun niat itu masih diurungkan. Bank swasta ini masih mencoba untuk mengajak masyarakat untuk bertransaksi menggunkan electronic banking (e-banking).

" Sementara, kami belum membebankan biaya dulu. Kami coba dulu mendidik masyarakat," kata dia.

Jahja mengatakan, BCA mendorong masyarakat untuk memanfaatkan e-banking, seperti mobile banking untuk transaksi perbankan, misalnya cek saldo.

" Kami ingin melatih agar masyarakat bisa memakai internet bankingm-banking, dan mobile banking, yang lebih efisien. Tapi, sementara kami coba didik dulu nasabah untuk belajar teknologi yang mudah," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Ingat Tomedy Setor Rp 250 Ribu, Rekening Mendadak Rp 100 T? Nasibnya..

Ingat Tomedy Setor Rp 250 Ribu, Rekening Mendadak Rp 100 T? Nasibnya.. © Dream

Dream - Tomedy Marbun (32), warga Pangkalan kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, kaget bukan kepalang. Ini lantaran melihat rekening bank miliknya mendadak berisi hampir Rp100 triliun.

Awalnya pada Selasa lalu, ia berniat menyetorkan uang sebanyak Rp 250 ribu ke rekeningnya. Dia mendatangi Kantor Bank Mandiri yang berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim), tepat di samping Mapolsek Pangkalankerinci.

Namun lantaran antrean panjang di depan kasir, Tomedy mengurungkan niatnya dan menyambangi ATM dengan layanan setoran tunai, di samping kantor bank.

Lima lembar uang pecahan Rp 50 ribu dimasukan ke mesin. Setelah mesin berproses dan transaksi berhasil, kertas resi penyetoranpun keluar.

Seperti biasa, kertas itu dilipatnya jadi pembungkus ATM dan dimasukkan ke kantong kecil di dompetnya. Tanpa ada rasa curiga, pemuda lajang ini bergegas pulang ke rumah.

" Sampai di rumah, saya iseng-iseng melihat struk (resi) dan saya kaget melihat saldo terakhirnya. Kalau boleh jujur, uang saya mungkin tak sampai Rp 500 ribu di dalamnya," kata Tomedy dilansir Dream dari laman Potretnews.com, Jumat 11 Maret 2016.

Padahal saldo yang tertera hampir Rp 1 miliar atau mencapai Rp 999.964.882,-. Belum percaya dengan angka yang tertulis di kertas resi, ia mencoba melakukan transaksi pengecekan saldo terakhir, melalui layanan SMS Banking.

Rasa herannya semakin menjadi-jadi dan isinya meledak nyaris mencapai Rp 100 triliun atau sekitar Rp 99.999.999.648.821,-.

Janggal dengan isi rekening yang batas maksimal penarikan hanya Rp 5 juta itu, Tomedy kembali mendatangi Kantor Bank Mandiri meski jam pelayanan hampir ditutup.

Setelah menceritakan seluruh kejadian kepada costumer service (CS), pegawai bank itu heran dan penasaran. Petugas CS itu pun berkonsultasi dengan pimpinan terkait transaksi janggal itu.

" Katanya baru kali ini terjadi seperti itu. Mereka juga tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi dan dari mana asal uangnya. Sementara saya diminta menunggu, sampai sekarang belum ada kabarnya," imbuh Tomedy.

Ia masih menyimpan kertas resi transaksi setor tunai mencapai Rp 999 juta lebih dan SMS Banking yang hampir Rp 100 triliun yang dikirim dari nomor 3355 yang merupakan nomor layanan SMS Banking Bank Mandiri.

" Untuk sementara, katanya rekening saya diblokir dulu. Mereka juga tidak tahu kok bisa terjadi seperti itu," ujar Tomedy.

3 dari 3 halaman

Bank Salah Transfer Rp 500 Juta, Nasabah Tolak Kembalikan

Bank Salah Transfer Rp 500 Juta, Nasabah Tolak Kembalikan © Dream

Dream - Kejadian salah transfer kerap kali dialami petugas bank. Nasabah yang menerima transfer yang biasanya dalam jumlah besar tentunya merasa mendapat durian runtuh.Namun apa jadinya jika pihak bank meminta uang dikembalikan dan menuntutnya di muka hukum.

Kasus inilah yang menimpa seorang nasabah pria di Afrika Selatan. Nasabah yang tak disebutkan namanya ini menerima durian runtuh setelah rekening tabungannya menjadi tambun usai mendapat kiriman 500 ribu rand (sekitar Rp 500 juta). Uang ini diperoleh akibat dari kesalahan yang dibuat pengirimnya.

Mengutip laman Times Live, Jumat, 13 Februari 2015, petigas yang melakukan kesalahan tranfer kemudian meminta bantuan pengadilan untuk mendapatkan uangnya kembali.

Michael Mochudi, Managing Director di Motsi Civils and Plant Hire di Welkom, diketahui tidak memberi koma di tempat yang benar. Alhasil uang ratusan juta itupun terlanjur ditransfer ke rekening yang salah.

Tak mau menimbulkan masalah besar, Michael menghubungi penerima yang terkejut rekeningnya bertambah 500 ribu rand. Namun Michael justru mendapat reaksi mengejutkan. Nasabah pria itu menolak menyerah kembali uang Michael.

Ia berdalih telah menyerahkan 400 ribu rand kepada istrinya yang telah menghabiskan 260 ribu rand untuk investasi.

Michael meminta pengadilan untuk membekukan rekening pria tersebut sehingga mereka tidak bisa menghabiskan uang sisanya.

Namun hingga kini, pengadilan belum memutuskan apakah menerima atau menolak permintaan Michael.

Beri Komentar