Rumah Mama Eulis Yang Terletak Di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KKB).
Dream - Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan video yang memperlihatkan ribuan orang melayat pemakaman seorang wanita bernama Hajah Eulis Ratna Alsinah.
Padahal, wanita yang meninggal pada usia 68 tahun itu hanyalah seorang warga biasa. Dia tinggal di Kampung Kebon Hui, RT 3 RW 17, Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Namun di balik kesederhanaannya, wanita yang akrab disapa Mama Eulis tersebut ternyata bukanlah orang sembarangan. Warga lokal maupun di luar KBB sangat menghormatinya.
Dalam video yang viral tersebut tampak ribuan warga berbondong-bondong mendatangi pemakaman yang dekat sebuah rumah megah warna biru dengan ornamen dan polet cat emas.
Mama Eulis meninggal dunia dan dimakamkan di dekat rumahnya pada Senin, 11 Juli 2022. Almarhumah ternyata seorang tokoh masyarakat setempat yang sangat disegani.
Hal itu terungkap dari cerita Kepala Desa Cigugur Girang yang bernama Priana. Dia mengatakan Mama Eulis dikenal warga sebagai perempuan dermawan.
Mama Eulis senang membantu warga yang kesusahan dan tak pernah pelit untuk mengeluarkan harta benda untuk membantu kegiatan atau pembangunan kampung.
" Warga mengenal sosok baik dan dermawan. Ia pernah jadi donatur yang suka memberi bantuan untuk kegiatan.
" Pernah ngasih Rp20 juta, Rp30 juta, dan Rp50 juta untuk pembangunan dan acara-acara untuk umum," kenang Priana.
Selain dikenal sebagai sosok dermawan, Mama Eulis ternyata memiliki sejarah yang membuatnya semakin dihormati dan disegani seluruh warga setempat.
Menurut Priana, perempuan yang meninggal di usia 68 tahun itu merupakan tokoh masyarakat sekaligus saksi sejarah pembentukan Desa Cigugur Girang.
Nenek moyang Mama Eulis bahkan termasuk salah satu pendiri Cigugur Girang, dan pernah menjadi kepala desa di zaman dulu.
" Kami di sini menghormati beliau karena dia salah satu tokoh Desa Cigugur Girang. Pada pada tahun 1850, moyangnya dia kepala desa di sini namanya Alsinah," tambah Priana.
Kata Priana pihak desa sangat kehilangan dengan meninggalnya Mama Eulis. Selain salah satu tokoh, Mama Eulis juga donatur yang membantu desa ketika akan mengadakan kegiatan.
Priana menjelaskan, Mama Eulis tidak memiliki anak kandung, tapi punya 5 anak angkat. Mama Eulis meninggal karena menderita sakit lambung sejak lama.
" Meninggal karena sakit lambung sejak lama, tapi gak mau ke dokter, biasanya dokter atau perawat yang datang ke rumahnya," ujarnya.
Banyak yang percaya Mama Eulis memiliki kemampuan spiritual semasa hidupnya. Namun Priana mengaku tidak tahu pasti tentang hal itu.
Namun, kata Priana, banyak pejabat, pengusaha hingga artis sering datang ke rumah almarhumah di Kampung Kebon Hui.
" Jadi, almarhumah suka cerita ke saya seperti ada si A ke sini dan minta ini. Artis juga suka ada, seperti dari ibu kota serta artis lokal," tandas Priana.
Sumber: Ayo Bandung
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial