Perempuan Berhijab Masih Didiskriminasi di Atas Pesawat

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 5 Februari 2015 16:15
Perempuan Berhijab Masih Didiskriminasi di Atas Pesawat
"Sudah cukup saya dihina karena memakai hijab. Kami harus terus membuktikan setiap hari kepada orang-orang dan ini melelahkan, bahwa kami bukan teroris".

Dream - Perlakuan diskriminatif dan pelecehan keyakinan dialami oleh seorang wanita Muslim Amerika berhijab di atas pesawat Delta Airlines dengan penerbangan Florida-Detroit pada Senin, 2 Februari kemarin.

Darlene Hider, wanita muslim tersebut, naik pesawat Delta Airlines 1576 bersama suami dan keempat anaknya.

Saat berada di dalam pesawat, salah satu anaknya yang yang tengah sakit terus menangis. Tak diduga, penumpang perempuan di depan mereka menegur Hider untuk menyuruh anaknya diam.

Saat suami Hider mengatakan bahwa anaknya tidak membuat masalah, perempuan itu merespon secara kasar dengan mengatakan; " Apakah seperti itu cara Anda membesarkan anak-anak?" .

Perempuan itu bahkan mengatakan dia tak akan terbang dengan anak-anak karena 'Ini Amerika'.

" Saya merasa perempuan itu telah menyerang saya karena dia berkata-kata dengan nada yang sinis," kata Hider kepada Buzzfeed News.

" Apakah saya bukan warga Amerika hanya karena memakai hijab? Anda langsung mengira saya bukan warga Amerika karena saya memakai hijab?"

Saat itu, Hider dan suami ingin sekali melakukan pembelaan. Namun mereka teringat bahwa Islamofobia tengah melanda Amerika.

" Sudah cukup saya dihina karena memakai hijab. Kami harus terus membuktikan setiap hari kepada orang-orang dan ini melelahkan, bahwa kami bukan teroris," teriak Hider kesal.

" Saya orang Amerika, saya lahir dan dibesarkan di sini. Saya punya teman Amerika, teman Yahudi, teman Nasrani."

Pramugari Delta kemudian datang untuk 'mendinginkan' suasana dengan memindahkan Hider dan anak-anaknya ke belakang pesawat.

Saat suami dan beberapa penumpang berusaha menolong Hider agar tidak dipindah, pramugari itu mengancam akan menurunkan mereka, kata Hider.

" Itu benar-benar waktu yang sangat buruk. Aku merasa tidak ada persatuan di sana," katanya.

Setelah mendarat di Detroit, pihak maskapai bertemu Hider dan meminta maaf atas kejadian yang tidak mengenakkan itu.

Juru bicara Delta menambahkan bahwa maskapai akan melakukan penyelidikan atas kasus tersebut dan tidak membenarkan diskriminasi.

" Saya ingin keadilan bagi semua wanita yang memakai kerudung, baik muslim atau bukan. Mereka tidak perlu khawatir berada di mana saja," tambah Hider.

Hider mengatakan dia memakai hijab atas pilihannya sendiri, bukan paksaan.

" Perlu diketahui bahwa saya tidak merasa ditindas mengenakan hijab ini. Saya akan membelanya dan tidak akan tinggal diam."

Abed Ayoub dari American-Arab Anti-Discrimination Committee mengatakan kejadian di atas Delta itu mencerminkan diskriminasi yang sering mereka hadapi saat bepergian dengan pesawat.

" Itu diskriminasi yang nyata," kata kakak dari Hider ini.

Ayoub menambahkan menyuruh pindah ke kursi belakang pesawat mungkin terdengar biasa saja, tapi pola-pola semacam ini merupakan bentuk diskriminasi terhadap warga Amerika keturunan Arab.

" Hal ini terjadi kepada komunitas kami di pesawat. Ini terjadi pada komunitas kami saat sedang bepergian dengan pesawat."

(Sumber: OnIslam.net)

Beri Komentar