Heboh Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung Diduga Lakukan Ritual Syiah

Reporter : Nabila Hanum
Senin, 31 Juli 2023 13:00
Heboh Aliran Sesat di Gegerkalong Bandung Diduga Lakukan Ritual Syiah
Tak seperti ibadah dalam masjid pada umumnya, suasana terlihat begitu mencekam karena pencahayaan ruang itu menggunakan lampu berwarna merah.

Dream - Media sosial dihebohkan dengan dugaan aliran sesat yang terjadi di Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa barat.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @fakta_bandung, tampak sekelompok orang diduga tengah melakukan kegiatan di dalam masjid.

Tak seperti ibadah dalam masjid pada umumnya, suasana terlihat begitu mencekam karena pencahayaan ruang itu menggunakan lampu berwarna merah.

1 dari 4 halaman

“ Astagfirullah, itu mereka ibadahnya nari-nari, OMG,” ucap seorang perempuan sambil merekam video itu.

Dikatakan bahwa ritual itu digelar di sebuah masjid yang berada di dekat Pondok Pesantren milik Aa Gym, Darut Tauhid, Gegerkalong, Bandung.

Sejumlah warga pun terlihat mendatangi lokasi dugaan aliran sesat di Bandung tersebut. Namun belum ada penjelasan kapan ritual ibadah yang diduga aliran sesat itu berlangsung.

2 dari 4 halaman

Berdasarkan informasi dari seorang jemaah, lokasi itu merupakan kabuyutan yang berada di Gegerkalong Girang RT 03/RW 01, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Kabuyutan diduga digunakan oleh kelompok jemaah Syiah saat hari Asyura

Kabuyutan diartikan sebagai tempat ritual untuk kegiataan religius. Sementara menurut NU Online, Kabuyutan adalah sebuah tempat yang mempunyai sebuah pantangan yang harus rakyat ikuti dan taati.

“ Saat itu Kabuyutan sedang melaksanakan hari Asyura terhadap kelompok Syiah. Petugas kepolisian melakukan penjagaan sehingga tidak terjadi hal yang diinginkan,” tulis akun @fakta_bandung.

3 dari 4 halaman

Menanggapi hal itu, Kapolsek Sukasari Kompol Mohammad Darmawan mengatakan bukan kewenangannya menyimpulkan kelompok tersebut sesat atau bukan.

“ Kami hanya menjaga kondusifitas dan alhamdulilah (kondusif) saat malam satu suro itu. Soal aliran itu tidak bisa mengatakan apapun karena domainnya bukan kepolisian,” kata Darmawan, dikutip dari westjavatoday.com.

Beri Komentar