Ilustrasi (www.sekolahalamjogja.com)
Dream - Ibu adalah insan yang istimewa. Allah SWT bahkan menyuruh kita untuk lebih patuh kepada ibu daripada ayah. Jadi, betapa tingginya derajat manusia bergelar ibu itu.
Tetapi, berbeda dengan gadis yang dititipkan di Baitus Solehah ini. Dia telah melukai hati ibunya karena hamil di luar nikah.
Baitus Solehah adalah pusat penampungan bagi gadis-gadis korban lelaki yang tidak bertanggung jawab.
Hingga akhir hayat, ibunya tak mengizinkan gadis tersebut untuk pulang. Rupanya, ibunya merasa sakit hati karena ulah anak gadisnya yang tak pandai menjaga diri hingga membuat malu keluarga.
Ini kisah kecewa seorang ibu terhadap anak hingga saat meninggalnya pun tidak mau dilihat anaknya itu.
Saat itu saya sedang duduk memikirkan perjalanan hidup para penghuni Baitus Solehah hingga tiba-tiba terdengar bunyi telepon berdering.
Kabar duka disampaikan oleh si penelepon yang mengatakan ibu salah satu gadis penghuni Baitus Solehah meninggal dunia. Penelepon menyampaikan pesan duka itu empat hari setelah ibu gadis tersebut meninggal dunia.
Gadis itu baru seminggu di Baitus Solehah. Saat itu dia diantar oleh ibunya yang langsung pulang kampung. Tidak disangka ibunya sekarang telah meninggal dunia.
Masih terngiang pesan ibunya saat menitipkan gadis itu di sini. " Ummi, jagalah anak saya seperti anak Ummi ya. Nasihati dia, marahi dia. Berilah dia petunjuk dan pelajaran," kata ibunya saat itu.
Sedih rasanya jika mengingat pesan ibu itu. Makin sedih setelah mengetahui beliau telah meninggal dunia. Gadis tersebut sekarang yatim piatu, yang ada hanya saudara-saudaranya saja.
Selama di Baitus Solehah, gadis itu tidak pernah sekali pun dijenguk oleh keluarganya. Kabar duka itu bahkan baru diberitahukan empat hari setelah ibunya dikebumikan.
Saudara-saudaranya mengatakan itu dilakukan karena menuruti pesan ibu mereka.
" Kalau ibu meninggal, larang dia pulang. Ibu tidak mau dia pulang melihat ibu untuk terakhir kalinya. Nanti jadi aib. Martabat ibu dan ayah yang sudah meninggal jadi tercemar," kata ibunya berpesan pada saudara-saudaranya.
Saat itu usia kandungan gadis itu sudah 7 bulan. Sehingga fisiknya terlihat jelas sedang hamil.
" Sampai hati kakak tidak beritahu jika ibu telah meninggal. Ummi, saya tidak punya ibu lagi. Saya berdosa pada ibu. Saya lukai hati ibu. Saya tak sempat bahagiakan beliau. Ibu, ampunkan saya. Tuhan ampunkan dosa saya dan ibu," kata gadis itu sambil menangis.
Dia menyesal dan merasakan kesedihan yang tak terkira. Saya peluk dia dan berusaha menenangkannya.
" Bukankah saat ibu mengantar ke sini dan saat akan pulang, kamu sudah minta ampun pada ibu? Sudah memeluk dan mengucap salam kepada ibu. Tentu ibu kamu sudah memaafkan kamu," kata saya.
" Kasihan ibu, membawa hati yang luka dan kecewa terhadap saya sampai mati," kata gadis itu dengan penuh penyesalan karena mengecewakan ibunya.
Gadis itu merasa sangat bersalah. Dia tahu ibunya sangat kecewa ketika mengetahui dirinya telah mengandung. Ibunya bilang telah gagal mendidiknya. Padahal itu semua kesalahannya yang tidak pernah mendengar nasihat ibunya.
" Aku yang salah. Aku tak mendengar nasihat ibu agar tidak berteman dengan lelaki itu," kenangnya.
Begitulah hukuman kecil yang dirasakan oleh gadis itu. Hingga ibunya meninggal, dia dilarang untuk datang berziarah. Apalagi memberi ciuman terakhir sebelum dikebumikan.
Semoga kisah ini menjadi renungan bagi kita. Ibu adalah insan yang perlu kita jaga hati dan perasaannya. Jangan sampai meninggal pun, ibu tetap memendam rasa kecewa dan sakit hati karena ulah kita.
(Sumber: Ohbulan.com)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan