Jika Istri Tak Sampai `Puncak`

Reporter : Puri Yuanita
Kamis, 14 April 2016 07:02
Jika Istri Tak Sampai `Puncak`
Tidak boleh bagi seorang suami membiarkan istrinya tidak mencapai 'puncak'. Seorang suami yang kurang memikirkan kepuasan istrinya jelas-jelas telah merusak banyak kemaslahatan tanpa dia sadari.

Dream - Saat melakukan hubungan intim, ada kalanya suami atau istri tak mengalami 'puncak kepuasan' atau orgasme. Namun dalam banyak kasus, ketidakpuasan lebih sering terjadi pada wanita.

Ada dua hal yang biasanya menyebabkan orgasme wanita tidak terwujud. Pertama, keinginan suami untuk cepat-cepat selesai atau memang karena ketidaktahuannya mengenai cara membuat istri mencapai 'puncak'.

Dalam hal ini, padahal sebuah hadis telah mengingatkan, " Apabila salah seorang di antara kalian menggauli istrinya, maka hendaknya ia berlaku jujur. Barangkali ia mengakhiri hubungan sebelum istri terpenuhi hajatnya, maka janganlah terburu-buru mengakhiri hingga istri terpenuhi hajatnya pula," (Al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaid (IV;295) dari Hadits Anas bin Malik).

Sebab kedua, karena memang sang istri yang 'lambat panas'. Di sini perlu dicermati, terkadang istri memang memiliki tipikal lambat panas.

Tapi mungkin saja kekurangannya justru ada pada suami yang memang terlalu terburu-buru melakukan penetrasi, kurang memberikan foreplay. Mungkin karena menganggap remeh soal hubungan, atau karena memang sikap egoisnya yang terlalu besar.

Satu hal yang perlu dipahami oleh seorang suami, hubungan dengan istri merupakan hubungan interaksi yang termasuk dalam konsep ta'awanu 'alal birri wat taqwa, atau bekerjasama dalam mencapai kebaikan dan ketakwaan.

Maka, tidak boleh bagi seorang suami membiarkan istrinya tidak mencapai 'puncak'. Seorang suami yang kurang memikirkan kepuasan istrinya jelas-jelas telah merusak banyak kemaslahatan tanpa dia sadari.

Ia harus bertaubat kepada Allah SWT dan mengubah caranya dalam berhubungan. Jika tidak, ia akan menanggung akibat buruknya di dunia dan di akhirat.

Selengkapnya baca di sini.  (Ism)    

1 dari 3 halaman

5 Kesalahan Istri Saat Suami Minta Berhubungan

5 Kesalahan Istri Saat Suami Minta Berhubungan © Dream

Dream - Melayani suami di tempat tidur merupakan salah satu kewajiban bagi seorang istri yang bertujuan untuk membahagiakan sang suami.

Akan tetapi ternyata tidak sedikit diantara para istri yang menganggap remeh hal ini. Sehingga mereka seringkali melakukan kesalahan disaat akan melayani suaminya. Padahal sikap yang seperti itu justru bisa membawa kerugian bagi dirinya sendiri.

1. Mengganggapnya hanya sebagai kewajiban

Memang sudah menjadi kewajiban bagi seorang istri untuk dapat memenuhi kebutuhan biologis suaminya. Akan tetapi, tidak sedikit para istri yang beranggapan bahwa hal tersebut hanyalah sebuah kewajiban.

Sehingga, ia akhirnya tidak bisa menikmati hubungan tersebut dengan sempurna. Baginya yang terpenting adalah hajat sang suami bisa terpenuhi.

Padahal sebenarnya sikap yang seperti ini disadari sepenuhnya oleh sang suami. Dengan demikian bisa saja menyebabkan sang suami merasa bersalah dan sedih dikarenakan sikap istrinya yang demikian.

2. Berpenampilan lusuh

Kesalahan yang juga sering dilakukan oleh seorang istri disaat suaminya ingin berhubungan adalah berpenampilan lusuh. Biasanya istri yang seperti ini akan tampil apa adanya saat akan berhubungan, dan bahkan cenderung terkesan lusuh.

Hal ini justru dapat membuat sang suami menjadi kurang berselera. Sehingga bisa mengakibatkan merenggangkan rasa cinta diantara keduanya. Selain itu, bisa saja sang suami akhirnya terdorong untuk membanding-bandingkan istrinya ketika keluar rumah dengan saat di rumah.

Oleh sebab itu, cobalah perbaiki penampilan saat bersama suami tercinta. Kemudian pakailah pakaian yang indah. Bahkan ttidak ada salahnya pula bila seorang istri menggunakan pakaian yang sedikit seksi disaat berdua dengan sang suami.

3. Tidak memperhatikan bau

Selain berpenampilan lusuh, bau yang datang dari sang istri tentunya juga akan membuat suami menjadi kurang berselera. Sehingga, disaat berhubungan suami menjadi kurang maksimal.

Seorang istri dituntut untuk bisa selalu tampil menarik di hadapan suaminya. Hal ini dimaksudkan agar menambah kecintaan sang suami kepada istrinya, sehingga ia tidak akan berpaling mencari wanita lain. Dengan demikian, sudah seharusnya bagi seorang istri untuk bisa tampil cantik, dan wangi di depan suaminya. Terlebih lagi disaat akan berhubungan dengan sang suami.

4. Bersikap pasif

Di saat sedang berhubungan intim, ada kalanya seorang istri menganggap bahwa dirinya hanyalah obyek bagi sang suami, sehingga ia bersikap pasif saja. Sehingga tidak sedikit pun ada perlawanan darinya. Padahal bisa dikatakan bahwa hampir semua suami suka apabila istrinya juga aktif dikala bercinta.

Seorang istri yang kurang bergerak dan hanya diam tanpa suara saat berjima’, selain dapat mengurangi kualitas bercinta yang dirasakan oleh suami, namun sebenarnya ia juga akan mengalami kerugian dari sikapnya tersebut.

Sebab tidak bisa dipungkiri, bahwa seorang istri yang aktif disaat sedang berhubungan dapat meningkatkan gairah bagi suaminya. Sehingga, sang suami akan lebih merasa bahagia karena bukan hanya dirinya yang menginginkan hal tersebut.

5. Minimnya komunikasi

Biasanya dalam berhubungan ada sesuatu hal yang sebenarnya diinginkan oleh seorang istri terhadap suaminya. Namun ia enggan untuk mengatakan kepada sang suami tentang keinginannya tersebut.

Sehingga hanya dipendam dan tidak pernah tersampaikan. Padahal seharusnya hal tersebut bisa disampaikan kepada sang suami. Sehingga kenikmatan dalam berhubungan bisa dirasakan oleh kedua belah pihak.

Selengkapnya klik di sini.

2 dari 3 halaman

Berhubungan Intim di Pagi Hari Buat Wanita Lebih Cantik

Berhubungan Intim di Pagi Hari Buat Wanita Lebih Cantik © Dream

Dream - Kebanyakan pasangan memilih malam hari untuk bercinta. Mereka ta sadar para ilmuwan justru menganjurkan untuk memulai hubungan suami istri di pagi hari. Waktu tersebut dianggap bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bahagia.

" Bercinta saat matahari terbit bisa mengeluarkan oxytosin, ini bermanfaat untuk membuat pasangan merasa dicintai dan terikat sepanjang hari," tutur penulis dan pakar hubungan seksual, Debby Herbenick, Ph.D, dikutip Dream dari laman Womenshealth, Minggu, 810April 2016.

Herbenick menjelaskan, berhubungan di pagi hari banyak mendatangkan manfaat diantaranya memicu adrenalis sehingga membakar 300 kalori dalam setiap jam. Hal itu tentu baik untuk para istri yang sedang menjaga berat badan dan juga meminimalisir risiko diabetes.

Selain itu setiap gerakan tubuh bisa melancarkan peredaran alirah darah, terutama di pagi hari. Herbenick menyebutkan bercinta sebelum memulai aktivitas bisa juga memperkuat sistem kekebalan tubuh.

" Saat mencapai tahap klimaks, tubuh mengeluarkan zat kimia baik yang berfungsi terhadap kinerja kenaikan hormon estrogen. Hal ini baik untuk kondisi tekstur kulit, rambut dan kuku seorang wanita. Sehingga secara tidak langsung wanita terlihat lebih cantik dengan kulit pipi merona," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Suami-Istri Melakukan `Azl` Saat Berhubungan, Ini Hukumnya

Suami-Istri Melakukan `Azl` Saat Berhubungan, Ini Hukumnya © Dream

Dream - Istilah 'azl' diartikan sebagai tindakan suami mencabut kemaluan dalam berhubungan ketika mendekati ejakulasi dan menumpahkan sperma di luar rahim.

Azl boleh dilakukan seorang suami dengan berbagai tujuan. Seperti agar tidak terjadi pembuahan dan kelahiran anak, supaya anaknya sedikit, karena kasihan kepada istrinya yang lemah akibat terlalu sering melahirkan, agar tidak terlalu memberatkan istri, atau dengan maksud-maksud lainnya.

Kebolehan ini didasarkan pada sejumlah dalil yang menunjukkan diperbolehkannya azl secara mutlak. Tidak terikat dengan kondisi apapun, serta bersifat umum.

Dalil-dalil itu tidak di-taqyid (artinya tidak diikat dengan persyaratan) dan tidak di-takhshis (tidak dikhususkan) dengan dalil-dalil syari lainnya.

Hanya saja syara' telah mensyaratkan, metode azl boleh dilakukan selama tidak menimbulkan mudharat bagi suami maupun istri. (Taqiyuddin An-Nabhani, An-Nizham al-Ijtima'i fi Al-Islam, hlm. 148).

Dalil-dalil terkait dengan hukum azl di antaranya apa yang diriwayatkan oleh Jabir RA:

" Kami pernah melakukan azl sedangkan Alquran masih turun (yakni di masa Nabi SAW)." (Hadis Sahih riwayat Abu Dawud 1/320; Nasa'i 2/71, Ibnu Hibban No. 1229, Hakim 2/162, Baihaqi 781, Abu Nu'aim dalam Al-hilyah 3/61-62).

Seandainya perbuatan itu haram, pasti Nabi SAW telah melarangnya dan tidak mendiamkan sahabat melakukannya.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.  (Ism) 

 


Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi 

Beri Komentar