Anton Medan (Foto: Liputan6.com)
Dream - Kabar duka kemarin menyelimuti Tanah Air. Ramadhan Effendi atau biasa dikenal dengan Anton Medan meninggal dunia pada Senin, 15 Maret 2021 kemarin. Kabar duka itu berhembus dari sang Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembing Putra.
Anton Medan sendiri dikenal sebagai seorang pendakwah dan muala. Sebelum menjemput hidayah, nama mendiang terkenal di dunia hitam. Menjadi perampok bahkan bandar judi. Namun jelang akhir hayatnya, Anton Medan menjadi sosok orang yang sukses keluar dari dunia tersebut
Dilansir dari merdeka.com, Selasa 16 Maret 2021 berikut kisah Anton Medan bertaubat dan menjadi mualaf.
Kisah kehidupan kelam Anton Medan pertama kali dimulai saat usianya 12 tahun. Anton saat itu merantau ke Tebing Tinggi dan menjadi tulang punggung keluarganya. Ia pun juga harus meninggalkan bangku pendidikan.
Anton kemudian menjadi calo di Terminal Tebing Tinggi dan membantu sopir bus untuk mencari penumpang. Namun, dia justru terlibat masalah dengan salah satu sopir karena tak mendapat upah yang seharusnya. Anton lantas memukul sopir itu dengan balok dan membuatnya berurusan dengan polisi untuk pertama kali.
Tak jera, Anton kembali berurusan dengan polisi karena terlibat perkelahian dengan supir bus. Saat itu Anton yang dipukuli, membalas dengan sabetan parang dan membuat sang sopir tewas. Akibatnya dia mendekam di penjara selama 4 tahun.
Usai bebas, Anton sebenarnya pulang kembali ke kampung halaman. Sayang, dia tidak lagi diterima oleh keluarganya. Akhirnya dia merantau dan hidup sebatang kara di Jakarta.
Tentu tak mudah bagi Anton menjalani hidup di kerasnya Ibu Kota. Hal itu membuatnya terpaksa melakukan aksi kejahatan.
Dia mencoba dunia kriminal dari menjambret dan merampok. Sejak itulah, kejahatan yang dilakukan sudah tak terbendung lagi. Anton mulai bekerja sebagai pengedar obat-obatan terlarang hingga pernah menjadi bandar judi kelas kakap.
Anton juga pernah membuka sejumlah rumah judi di Jakarta. Bahkan dia juga memiliki kasino. Tak heran jika Anton diketahui mampu meraup untung hingga miliaran per hari dari bisnis gelapnya itu.
Sepak terjang Anton Medan di dunia gelap membuatnya berulang kali keluar masuk sel tahanan. Namun siapa sangka, di dinginnya jeruji besi inilah Anton mendapatkan hidayah. Anton sebenarnya terlahir beragama Buddha dan sempat pindah menjadi penganut Protestan saat di penjara Cipinang.
Hingga akhirnya dia memilih masuk Islam hingga akhir hayatnya. Perjalanan dirinya masuk Islam pun tak mudah. Anton sempat ditolak oleh Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan Yayasan Karim Oei karena masa lalu kelamnya.
Meski begitu, Anton tak patah semangat dan terus membuktikan keseriusannya. Pada 1992, Anton akhirnya resmi mengucapkan syahadat yang dituntun oleh Almarhum KH Zainuddin MZ, 'Si Dai Sejuta Umat'. Sejak saat itu, penjahat kelas kakap itu berganti nama dengan Muhammad Ramadhan Effendi.
" Saya mempelajari Islam dari balik tembok-tembok penjara. Saya mempelajari Islam dari banyak guru. Mulai dari guru NU, Persis dan Muhammadiyah. Akhirnya, hati saya pun menjadi tenang," ungkapnya, dikutip dari merdeka.com, Selasa 16 Maret 2021.
Tak berhenti di situ, Anton lantas mendirikan Majelis Taklim Ata'ibin yang menampung para mantan narapidana serta pengangguran. Dia mengaku sengaja melakukannya agar mereka bisa kembali ke jalan yang benar.
Anton kemudian mendirikan pondok pesantren. Tujuannya yakni dia ingin bisa mengabdi lebih banyak untuk masyarakat luas. Pondok pesantren ini juga ditujukan untuk para mantan narapidana serta pengangguran. Pondok pesantren ini berada di daerah Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor.
Di dalamnya, Anton juga mendirikan sebuah Masjid. Tak tanggung-tanggung, Masjid yang dibangunnya tampak begitu megah dan unik dengan khas Tionghoa. Masjid Anton Medan bernama Masjid Tan Kok Liong.
Sumber: merdeka.com
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?