Semasa Hidup Hardik Ortu, Jasad Bandar Narkoba Mati Menangis

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 25 Juli 2016 09:29
Semasa Hidup Hardik Ortu, Jasad Bandar Narkoba Mati Menangis
Semasa hidupnya, si bandar juga suka mencaci maki kedua orang tua kandungnya dan memakai narkoba, ia terkena HIV/AIDS.

Dream - Akhir hidup Joko (bukan nama sebenarnya), 28 tahun, begitu mengenaskan. Akibat suka mencaci maki kedua orang tua kandungnya dan memakai narkoba, ia terkena HIV/AIDS sampai akhirnya ajal menjemputnya. Saat telah mati, kondisi jasad Joko sangat berbau dan menangis.

Apa yang terjadi pada Joko sepatutnya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Suka melawan, mencaci, bahkan berkelahi dengan ayahnya sendiri adalah perbuatan sehari-hari yang ia lakukan.

Mulyani, tetangga depan rumahnya mengatakan sebelum ia memakai narkoba, Joko pemuda yang baik di kampung. Bahkan ia menjadi panutan pemuda lainnya.

Joko dikenal sebagai atlet kick boxing yang menjuarai di berbagai kompetisi. Namun, entah karena pergaulan atau kehidupan glamor yang membuatnya menjadi pemakai narkoba.

" Dia pernah ditangkap polisi di rumahnya gara-gara terlibat narkoba. Sejak itulah warga tahu kalau dia ternyata pengedar dan pemakai narkoba," katanya.

Selengkapnya, baca pada tautan ini.

Kirimkan tulisan atau kisah yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

 

Beri Komentar