Syifa, Penderita Gizi Buruk Asal Pangandaran (Dok Humas Dompet Dhuafa)
Dream - Syifa, 18 tahun, tergeletak di atas dipan di rumahnya berlokasi di Dusun Karang Petir RT/RW 01/02 Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Jangankan bergerak, untuk bicara saja gadis ini kesulitan.
Tubuhnya begitu kering hampir tak terlihat adanya bagian yang berisi, pertanda sebuah daging. Dia terlihat seperti ta berdaya lantaran menderita gizi buruk.
Dia hanya mampu mengeluarkan erangan tertahan dari tenggorokannya. Erangan itu menjadi cara satu-satunya bagi Syifa untuk menyampaikan kebutuhannya, termasuk soal makan dan minum.
" Kalau ingin makan atau minum lain lagi bahasanya. Hanya kakek saya yang paham, ini bahasa hati," ujar Totok, 80 tahun kepada Tim Respon Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa, dalam keterangan tertulis diterima Dream, Kamis, 3 Maret 2016.
Toton merupakan kakek yang begitu ikhlas merawat Syifa yang merupakan cucu satu-satunya itu. Dia sekaligus menjadi penjaga Syifa setelah ayah gadis tersebut meninggal dalam kecelakaan saat dia masih berusia 5 bulan.
" Syifa sejak 5 lima bulan ditinggal meninggal ayahnya, terus diserahkan ke saya oleh ibunya usia 8 bulan. Ibunya tidak mau mengurusi Syifa," kata veteran tentara masa Presiden Soekarno dengan pangkat terakhir Prada tersebut.
Selama 17 tahun Toton merawat Syifa tanpa sedikitpun bantuan datang. Semua kebutuhan cucunya dia penuhi sendiri dari hasil kerjanya sebagai buruh tani. Setiap hari, Toton menyuapi Syifa dengan tangannya sendiri dan tentu dengan menu semampu dia.
" Pernah saya kasih dia nasi sama garam saja, karena kondisi saya yang serba kekurangan. Meskipun saya mantan tentara, tapi kan saya nggak punya pensiunan," kata dia.
Keberadaan Syifa dan Totok sempat terlacak media. Dalam waktu begitu singkat, banyak orang datang berkunjung dan memberikan bantuan.
" Sekarang, Alhamdulillah, banyak makanan. Semenjak kondisi cucu saya diberitakan di koran, mereka banyak yang datang ke rumah," ucap Toton.
Toton pun sempat mendapat tawaran dari Tim RDK LKC berupa perawatan lanjutan untuk Syifa. Tetapi, tawaran itu belum mendapat jawaban dari Toton dengan alasan kondisi kesehatan pria tersebut masih terganggu.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu