Saat Nabi Yusuf Pernah Mohon Diwafatkan

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 8 Februari 2017 18:29
Saat Nabi Yusuf Pernah Mohon Diwafatkan
Nabi Yusuf pernah memohon diwafatkan, meskipun dalam ajaran Allah melarang.

Dream - Ada yang unik dari kisah Nabi Yusuf ketika meminta diwafatkan Allah SWT. Kala itu, Nabi Yusuf mengharapkan kematian segera dirasakan olehnya karena ingin segera bertemu dengan Sang Pencipta.

Banyak ulama dan ahli tafsir yang meyakini, doa Nabi Yusuf tidak sekadar mengharapkan kematian. Nabi yang terkenal dengan ketampanannya ini juga ingin meninggal dalam keadaan beragama Islam.

Dengan kata lain Nabi Yusuf berkata, " Jika telah tiba ajalku maka wafatkanlah aku dalam keadaan Islam."

Meski begitu Nabi Muhammad SAW, dalam kisah dari Abu Hurairah pernah bersabda, “ Janganlah seseorang mengharapkan kematian dan janganlah dia berdoa untuk mati sebelum datang waktunya. Karena orang yang mati itu amalnya akan terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan bertambah melainkan menambah kebaikan.” (HR. Muslim)

 

1 dari 1 halaman

Dibolehkan Berdoa Minta Meninggal Jika....

Dibolehkan Berdoa Minta Meninggal Jika.... © Dream

Tetapi, Rasulullah mengatakan, jika ada seorang muslim dalam kondisi tertentu mengalami penderitaan akibat penyakit kronis, hendaknya berdoa dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Itu tertuang dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang diperoleh dari Anas bin Malik.

“ Janganlah seseorang di antara kalian mengharapkan kematian karena tertimpa kesengsaraan. Kalaupun terpaksa ia mengharapkannya, maka hendaknya dia berdoa, “ Ya Allah, berilah aku kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik bagiku dan matikanlah aku apabila kematian tersebut memang lebih baik untukku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Mengharap kematian karena penderitaan yang menimpa, baik yang menyangkut kesehatan, ekonomi maupun lainnya jelas tidak diperbolehkan. Rasulullah Saw bersabda, " Mintalah segera mati karena enam hal, yaitu maraknya istri orang-orang yang bodoh, banyaknya syarat, maraknya penjualan hukum, diremehkannya darah, maraknya pemutusan hubungan kekeluargaan,, dan banyaknya anak-anak muda yang menjadikan Al Qur'an sebagai permainan, sampai - sampai mereka menyuruh orang untuk melagukan Al Qur'an kepada mereka meskipun mereka adalah orang yang sangat minim pengetahuannya." (HR. Ahmad)

Baca selengkapnya di tautan berikut ini

Beri Komentar