Mona Dan Ahmed Zaqout, Kakak Beradik Peraih Nilai Tertinggi Di Tengah Gempuran Israel Di Gaza. (Foto: MStar)
Dream - Hidup dalam suasana perang di Gaza, tidak mematahkan semangat kakak beradik dari Palestina ini untuk meraih prestasi dalam bidang akademik.
Mona Zaqout, 17 tahun, dan Ahmed, 18 tahun, termasuk di antara siswa yang berhasil mendapatkan nilai yang sangat baik dalam ujian akhir tahun.
Ujian yang dikenal dengan istilah 'Tawjihi' tersebut diikuti sebanyak 83.000 siswa dari seluruh wilayah Gaza, Palestina.
Dalam ujian tersebut, Mona dan Ahmed masing-masing mendapat skor 98,7 dan 98,4. Nilai tersebut merupakan prestasi luar biasa di tengah suasana Gaza yang mencekam.
Mona dan Ahmed ingat betul betapa sulit situasi yang dihadapi untuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti ujian yang dimulai pada 24 Juni dan berakhir pada 12 Juli lalu itu.
Mona dan Ahmed terpaksa mengulang berkali-kali pelajaran yang dipelajarinya ketika Israel melancarkan pengeboman selama 11 hari di Gaza.
Mereka menyebut saat itu merupakan situasi yang paling sulit dan mengerikan yang pernah mereka alami selama ini.
" Keadaan waktu itu memberi tekanan psikologis. Sepanjang 11 hari itu, setiap kali saya mendengar bunyi serangan udara, saya akan meringkuk dan menangis," kata Mona.
Bagaimanapun juga, Mona mengaku dia terpaksa menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut meski memberikan dampak buruk yang luar biasa.
" Saya tetap berusaha untuk belajar meski dalam keadaan seperti itu. Tapi adakalanya setelah mendengar bunyi rudal jatuh, saya langsung lupa dengan apa yang baru saya baca," katanya.
Sementara itu, Ahmed menganggap pemboman tanpa henti oleh Israel sepanjang 11 hari itu bagaikan mimpi buruk buat dirinya. Dia selalu hidup dalam ketakutan.
Katanya, situasi itu membuat dia tidak dapat fokus dalam belajar. Namun demi masa depan, Ahmed coba melawan perasaannya.
Dia memaksakan dirinya untuk belajar selama dua jam sehari walaupun dentuman bom tidak pernah berhenti.
" Waktu itu saya berfikir jika tidak ditakdirkan untuk mati. Saya perlu membuat rencana cadangan," katanya.
Seperti diketahui, serangan Israel terhadap Gaza pada dua bulan lalu itu telah mengorbankan sekurang-kurangnya 260 penduduk Palestina, termasuk 66 anak-anak.
Sumber: mStar
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib