Kemuliaan Hati Icha, Hijaber Cantik yang Wafat Saat Baca Quran

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 9 Januari 2018 18:28
Kemuliaan Hati Icha, Hijaber Cantik yang Wafat Saat Baca Quran
Muharni mengenal Ica sebagai sosok yang mandiri dan suka menolong.

Dream - Kabar meninggalnya alumnus Universitas Hasanuddin Makassar, Andi Siti Aisyah Bahar, pada Kamis pekan lalu menyedot perhatian publik. Hijaber cantik yang lulus dengan predikat Cumlaude ini wafat saat tadarus Alquran usai sholat Subuh.

Kepergian dara yang karib disapa Ica ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya. Di mata sejumlah teman, Aisyah dikenal sebagai sosok yang baik, religius, sederhana, dan mandiri.

Seperti dituturkan salah satu sahabat Ica, Muharni. Dia mengaku kagum dengan sosok Ica yang sederhana meski berasal dari keluarga mampu.

Terlebih saat Ica memutuskan menjual cokelat demi bisa mengurangi beban orangtuanya. Hal itu membuat Muharni semakin kagum pada Ica.

" Dia sering tanya ke aku waktu masih kuliah. 'Kamu ini hebat Muharni kamu kuliah tapi tidak pernah minta sama orangtua. Aku juga ingin seperti itu'. Akhirnya dia jualan cokelat dan lain-lain," ujar Muharni, dikutip dari rakyatku.com.

1 dari 2 halaman

Ingin Kuliah Lagi Tanpa Biaya Orangtua

Ingin Kuliah Lagi Tanpa Biaya Orangtua © Dream

Muharni menceritakan, ada satu mimpi Ica yang belum tercapai. Menurut dia, Ica ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dengan kuliah di Pascasarjana Unhas tanpa merepotkan orangtua.

Dia pun mengaku sempat bersama Ica mendaftar beasiswa. Sayangnya, saat itu Allah SWT belum memberi kesempatan keduanya untuk kuliah lagi.

Hal itu terjadi pada tahun lalu. Menurut Miharni, sebenarnya tahun ini Ica ingin kembali mendaftar beasiswa pendidikan. Padahal, Ica sudah diterima bekerja sebagai laboran di Laboratorium Peternakan Unhas.

Tetapi, keinginan Ica untuk kuliah lagi sangat besar. Muharni pun mengatakan Ica sudah menyiapkan seluruh berkas pendaftaran beasiswa.

2 dari 2 halaman

Sosok Teman yang Sulit Ditemukan

Sosok Teman yang Sulit Ditemukan © Dream

Yang lebih membuat Muharni terkesan adalah sikap Ica yang suka menolong. Muharni mengaku beberapa kali dibantu Ica seperti menyiapkan tempat tinggal, makanan, sampai diantarkan dengan motor. Muharni mengatakan dia memang tinggal satu atap dengan Ica.

" Kami tidur bersama, sholat bersama, mengaji bersama, makan bersama. Terakhir dia kasih aku oleh-oleh dari Bali lepas liburan, baju dan sarung Bali yang sampai sekarang masih aku pakai," ucap dia.

Muharni merasa sangat kehilangan sosok sahabat. Bagi dia, Ica sangat pengertian. " Ke manapun mencari, saya tidak bisa mendapatkan teman seperti dia," kata Muharni.

Sumber: rakyatku.com

Beri Komentar