Sunah Takbiran Sholat Idul Adha dan Kebiasaan yang Salah saat Takbiran

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Kamis, 2 Juni 2022 10:00
Sunah Takbiran Sholat Idul Adha dan Kebiasaan yang Salah saat Takbiran
Saat Idul Adha disunahkan melakukan takbir setiap menyelesaikan sholat fardhu di hari-hari tasyrik.

Dream – Dalam perayaan Idul Adha, selain identik dengan penyembelihan hewan kurban, juga biasanya diisi dengan takbiran. Di Indonesia sendiri tradisi takbiran tidak pernah ketinggalan setiap tahunnya yang dilaksanakan dengan sangat meriah.

Di mana umat Islam laki-laki dan perempuan melafalkan takbir sejak malam hingga hari Idul Adha itu tiba. Sehingga wajar saja jika hari raya Idul Adha selalu ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia.

Lalu, takbiran sholat Idul Adha itu sebenarnya sejak kapan dan sampai kapan sebaiknya dilakukan? Hal ini tentunya penting untuk diketahui oleh setiap umat Islam agar tidak melewatkan waktu yang istimewa tersebut untuk mengumandangkan takbir.

Nah, berikut adalah penjelasan tentang sunah takbiran sholat Idul Adha dan kebiasaan apa saja yang sebaiknya tidak dilakukan sat takbiran sebagaimana dirangkum Dream melalui jatim.nu.or.id dan muslim.or.id.

1 dari 2 halaman

Sunah Takbiran Sholat Idul Adha

 Sunah Takbiran Sholat Idul Adha

Sunah Takbiran Sholat Idul Adha

Seperti dikutip dari jatim.nu.or.id, dijelaskan mellui kitab Fathul Qarib bahwasanya takbir saat malam hari raya sangatlah dianjurkan. Yakni ditujukan kepada umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, mukim atau musafir yang berada di rumah, masjid, maupun pasar.

Berikut adalah penjelasannya oleh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi:

 ويكبر ندبا كل من ذكر وأنثى  وحاضر ومسافر في المنازل والطرق والمساجد والأسواق، من غروب الشمس من ليلة العيد، أي: عيد الفطر، ويستمر هذا التكبير إلى أن يدخل الإمام في الصلاة  للعيد، ولا يسن التكبير ليلة عيد الفطر عقب الصلاة، ولكن النووي  في " الأذكار" اختار أنه سنة 

Artinya: Disunahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai shalat Idul Fitri. Tidak disunahkan takbir setelah shalat Idul Fitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar  hal ini tetap disunahkan.”

Untuk Idul Adha sendiri disunahkan melakukan takbir setiap menyelesaikan sholat fardhu di hari-hari tasyrik, yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah, setelah menyelesaikan sholat Idul Adha.

Meski begitu, dalam hal ini terdapat perbedaan di kalangan ulama. Sehingga hal tersebut pun dikembalikan lagi pada tradisi di setiap daerah yang biasanya dilakukan.

2 dari 2 halaman

Kebiasaan yang Salah saat Takbiran

Kebiasaan yang Salah saat Takbiran

Setelah mengetahui sunah takbiran sholat Idul Adha, sahabat Dream juga perlu untuk mengetahui kebiasaan apa saja yang salah saat takbiran. Dengan begitu nantinya kamu bisa untuk menghindari hal tersebut. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang salah saat takbiran yang perlu sahabat Dream ketahui:

Takbir Berjamaah di Masjid atau Lapangan

Kebiasaan yang pertama adalah takbir berjamaah di masjid atau lapangan. Hal ini karena takbir disunahkan untuk dilakukan sendiri-sendiri. Seperti yang dijelaskan dalam riwayat Anas bin Malik bahwasanya saat para sahabat sedang bersama Nabi untuk bertakbir, ada yang membaca “ Allahu akbar”, ada yang membaca “ laa ilaaha illa Allah”, dan satu sama lain tidak saling menyalahkan...” (Musnad Imam Syafi’i 909).

Takbir Menggunakan Pengeras Suara

Kebiasaan yang kedua adalah takbir menggunakan pengeras suara. Takbir saat hari raya dengan saar azan berbeda. Di mana saat azan dianjurkan agar melantangan suara. Sedangkan saat hari raya tidak ada riwayat yang menjelaskan bahwa Bilal bin Rabah naik ke tempat yang tinggi untuk takbiran.

Namun melakukannya di bawah dengan menggunakan suara yang keras dan hanya didengar oleh beberapa orang yang ada di sekelilingnya saja. Jadi, akan lebih baik jika takbir pada hari raya tidak dilakukan seperti saat sedang azan.

Hanya Takbir setelah Selesai Sholat Berjamaah

Kebiasaan yang salah saat takbiran berikutnya adalah hanya mengumandangkan takbir setelah selesai sholat berjamaah saja. Hal ini karena takbiran sendiri terbagi menjadi dua, yakni takbir yang terikat dengan waktu dan takbir yang sifatnya mutlak atau tidak terikat waktu.

Takbiran yang mutlak sebaiknya tidak dilakukan setiap menyelesaikan sholat fardhu saja. Namun disunahkan untuk dilkukan setiap saat, kapan saja dan di mana saja.

Tidak Bertakbir saat Di Perjalanan Menuju Tempat Sholat

Alangkah baiknya agar sahabat Dream tidak lupa untuk bertakbir sepanjang perjalanan menuju tempat sholat Idul Adha. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang ada dalam suatu riwayat, bahwa sunah bertakbir adalah saat berada di perjalanan untuk menuju tempat sholat hari raya. Jadi, sebaiknya umat Islam tidak melupakan hal tersebut.

Bertakbir dengan Lafaz yang Panjang

Kebiasaan yang salah saat takbiran berikutnya adalah bertakbir dengan lafaz yang panjang. Hal ini karena tidak terdapat dalil yang menjelaskannya. Berikut adalah bacaan takbir yang panjang tersebut:

الله أكبر كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ…

 

Beri Komentar