Surah At Takasur, Arab, Latin, Terjemahan, Isi Kandungan dan Pelajaran

Reporter : Arini Saadah
Kamis, 14 Januari 2021 09:08
Surah At Takasur, Arab, Latin, Terjemahan, Isi Kandungan dan Pelajaran
Isi kandungan surat At Takasur adalah berisi ancaman terhadap mereka yang dilengahkan oleh gemerlapa duniawi dan membanggakan sesuatu yang tidak kekal sifatnya.

Dream – Surah At Takasur merupakan surat di dalam Al Quran yang terdiri dari delapan ayat. Surat At Takasur ini berada pada juz 30 atau juz amma.

Nama At Takasur diambil dari ayat pertama yang artinya saling memperbanyak atau saling bermegah-megahan.

Mayoritas ulama berpendapat surat At Takasur masuk ke dalam golongan surat Makkiyyah. Karena diturunkan oleh Allah Swt berkaitan dengan problematika dua suku di Mekah yang saling membanggakan sukunya masing-masing.

Isi kandungan surat At Takasur secara keseluruhan adalah berisi ancaman terhadap mereka yang dilengahkan oleh gemerlapa duniawi dan membanggakan sesuatu yang tidak kekal sifatnya. Sebab segala yang ada di dunia ini adalah fana, sedangkan yang kekal hanya di akhirat nanti.

Surat At Takasur mengingatkan kepada kita semua bahwa apa yang kita miliki di dunia hanyalah titipan dari Allah Swt. Jika suatu saat diambil, maka kita tidak memiliki apapun, bahkan tubuh kita adalah milik Sang Pencipta.

Sahabat Dream, supaya lebih jelas, dalam artikel kali ini Dream bakalan mengulas tentang bacaan quran surah At Takasur lengkap dengan arab, latin, terjemahan, isi kandungan dari keutamaannya.

1 dari 3 halaman

Quran Surah At Takasur

Istilah At Takasur diambil dari kata katsrah yang artinya banyak. Dikutip dari quran.kemenag.go.id, berikut bacaan quran surah At Takasur ayat 1-8 lengkap latin dan terjemahannya.

Ilustrasi

Al-haakumut-takasur.

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, 

Ilustrasi

Hatta zurtumul-maqaabir.

Sampai kamu masuk ke dalam kubur,

Ilustrasi

Kalla saufa ta’lamun.

Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat dari perbuatanmu itu),

Ilustrasi

Tsumma kalla saufa ta’lamun.

Kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.

Ilustrasi

Kalla lau ta’lamuna ‘ilmal-yaqin.

Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti.

Ilustrasi

Latarawunnal-jahim.

Nisacaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim.

Ilustrasi

Tsumma latarawunnaha ainal-yaqin.

Kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepada sendiri.

Ilustrasi

Tsumma latus`alunna yauma izin ‘anin-na’im.

Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).

2 dari 3 halaman

Kandungan Pokok Surah At Takasur

Pelajaran yang bisa diambil dari surah At Takasur menunjukkan adanya dua pihak atau lebih yang saling bersaing satu sama lain. Semua pihak berusaha memperbanyak dan seakan sama-sama mengaku memiliki lebih danyak dari pihak lain atau yang menjadi saingannya itu.

Mereka bertujuan untuk membanggakan golongannya sendiri atas kepemilikan yang mereka punya. Dari sini kata at Takasur berarti digunakan untuk menyebut mereka yang saling berbangga-bangga.

Surah At Takasur menceritakan persaingan antara dua phak dalam memperbanyak perhiasan dan gemerlapnya dunia. Serta berusaha memiliki sebanyak mungkin segala sesuatu tanpa menghiraukan norma dan nila-nilai agama.

Ayat dalam surah At Takasur mengecam persaingan yang mereka lakukan karena mengakibatkan mereka lengah dan mengabaikan hal-hal yang lebih penting, yaitu beribadah dan saling tolong menolong.

3 dari 3 halaman

Pelajaran dalam Surah At Takasur

Selain dalam surah At Takasur, disebutkan dalam tafsir al Misbah, paling sedikit ada tiga ayat yang menggambarkan faktor-faktor yang bisa melengahkan manusia, yaitu angan-angan kosong (surah al Hijr ayat 3), perniagaan dan jual beli (surah An Nur ayat 7), harta dan anak-anak (surah al Munafiqun ayat 9).

Kelengahan manusia mengantarkannya kepada persaingan yang tidak sehat sampai-sampai mengantar mereka kea lam kubur hingga membuktikan betapa besar pengaruh dan betapa banyak jumlah pengikut mereka. Mereka menghitung pula orang-orang yang telah mati di antara mereka.

Padahal persaingan memperebutkan kemegahan duniawi tidak akan membawa kepada kebahagiaan dan kepuasan bagi setiap manusia yang terlibat. Pada ayat 8 surah At Takasur juga dijelaskan bahwa kenikmatan apapun bentuknya pasti akan dimintai pertanggungajwabannya kelak di akhirat.

 

(Dilansir dari berbagai sumber)

Beri Komentar