Tak Punya Uang, Jenazah Adik Diangkut Pakai Ojek

Reporter : Irma Suryani
Selasa, 20 September 2016 08:01
Tak Punya Uang, Jenazah Adik Diangkut Pakai Ojek
Menurut Van Muon, dia terpaksa mengangkut jasad adiknya yang meninggal, Lo Thi P, kembali ke kampung halaman mereka dengan sepeda motor karena tidak mampu membayar biaya transportasi.

Dream - Foto memilukan memperlihatkan seorang pria di Vietnam membawa pulang jasad adiknya yang dibungkus tikar menggunakan sepeda motor.

Dengan kaki adiknya yang menjuntai, pria dari etnis minoritas di Provinsi Son La tersebut mengundang perhatian banyak orang di sepanjang perjalanannya.

Merasa penasaran, koran Tuoi Tre menghubungi pria tersebut yang ternyata bernama Lo Van Muon.

Menurut Van Muon, dia terpaksa mengangkut jasad adiknya yang meninggal, Lo Thi P, kembali ke kampung halaman mereka dengan sepeda motor karena.....

1 dari 3 halaman

Tak Mampu Bayar Transportasi

Tak Mampu Bayar Transportasi © Dream

Van Muon mengaku terpaksa mengangkut jasad adiknya yang meninggal, karena tidak mampu membayar biaya transportasi.

Menurut keponakan Thi P, bibinya itu berusia 40 tahun dari etnis minoritas Thailand di Distrik Quynh Nhai. Thi P sendiri adalah anak kedua dari empat bersaudara dalam keluarga.

" Anggota keluarga semuanya petani, yang tidak punya penghasilan yang cukup. Suami Thi P meninggal pada tahun 2012, sehingga almarhumah hidup sendirian dengan anaknya yang berusia enam tahun," lanjut si keponakan.

 

2 dari 3 halaman

Meninggal Karena....

Meninggal Karena.... © Dream

Thi P dirujuk ke Rumah Sakit Tuberculosis dan Penyakit Paru Son La pada akhir Agustus dalam kondisi sangat lemah dan berat tubuh hanya 30 kilogram.

" Dia diduga terinfeksi HIV," kata Luong Van Tuan, direktur rumah sakit.

Meskipun kondisi Thi P tampak membaik selama pengobatan, Van Tuan menceritakan bahwa kesehatan wanita itu mulai memburuk setelah sakit flu akibat mandi satu hari.

Meski kesehatannya memburuk, keluarga, serta Thi P sendiri, bersikeras pulang pada 12 September.

Dokter pun berusaha agar almarhumah bisa berbicara normal, dan memiliki tekanan darah stabil ketika ia keluar dari rumah sakit.

Van Muon mengatakan dia menyewa ojek untuk membawa pulang adiknya karena anggaran yang terbatas.

" Manajer di rumah sakit tidak menawarkan transportasi apapun untuk adikku," kata pria itu.

P Thi meninggal setelah meninggalkan rumah sakit. Memilukannya lagi, tukang ojek menolak melanjutkan perjalanan setelah sekitar 30 kilometer, jelas Van Muon.

Karena rumah mereka masih 90 kilometer jauhnya, Van Muon membeli tikar bambu untuk menutupi jasad adiknya sebelum membawanya sendiri hingga ke rumah.

 

3 dari 3 halaman

RS Akui Bersalah

RS Akui Bersalah © Dream

Menurut Van Tuan, dokter yang menangani P Thi bertanya Muon empat kali tentang transportasi. Tapi Van Muon menyatakan bahwa ia telah terlanjur memanggil ojek untuk membawa pulang adiknya yang sakit.

" Para pemimpin departemen yang merawat P Thi seharusnya melaporkan kasus ini ke manajer rumah sakit, tetapi mereka tidak. Itu adalah kesalahan kami," jelas Van Tuan.

" Kami bermaksud untuk menawarkan kompensasi kepada keluarga pasien sebesar US$ 224,15 (sekitar Rp 3 juta) sebagai bantuan untuk upacara pemakaman Nyonya P Thi," tambahnya.

 (sumber: phapluatso.com)

Beri Komentar