Masjid Patimburak: Menelusuri Jejak Peradaban Islam di Papua

Reporter : Puri Yuanita
Minggu, 26 Juli 2015 08:04
Masjid Patimburak: Menelusuri Jejak Peradaban Islam di Papua
Lubang bekas bom tentara Jepang masih dapat dilihat di bagian pilar masjid bersejarah Papua ini.

Dream - Papua dikenal sebagai wilayah dengan minoritas Muslim. Siapa sangka provinsi paling timur Indonesia ini menyimpan jejak peradaban Islam yang tak banyak diketahui orang. Sebuah masjid menjadi salah satu jejak peradaban Islam 'tersembunyi'.

Masjid Tua Patimburak adalah sebuah masjid bersejarah yang terletak di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Tak hanya jadi bukti peninggalan sejarah Islam di Papua, masjid ini adalah pusat agama Islam di Kabupaten Fakfak.

Catatan sejarah, mengutip laman resmi Kementerian Agama RI menyebutkan masjid ini telah berdiri sekitar 200 tahun yang lalu. Masjid Patumbarak didirikan oleh seorang imam bernama Abuhari Kilian pada tahun 1870 dan masih berfungsi hingga kini.

Tak semegah masjid pada umumnya, masjid tertua di Kabupaten Fakfak ini cuma berukuran tak lebih dari 100 meter. Namun arsitektur yang unik dengan sentuhan Eropa dan Nusantara membuat masjid ini tetap terlihat menarik.

Jika dilihat dari kejauhan, masjid ini akan tampak seperti gereja dengan kubah mirip gereja-gereja di Eropa pada masa lampau. Sementara interiornya menyerupai masjid-masjid yang didirikan para wali di Pulau Jawa.

Sekalipun sudah beberapa kali mengalami renovasi, bentuk asli masjid ini masih tetap dipertahankan. Pada masa penjajahan, masjid bernama asli Masjid al-Yasin ini pernah diterjang bom tentara Jepang. Lubang bekas bom tersebut bahkan masih dapat dilihat di bagian pilar masjid.

Saat ini Masjid Patimburak masih digunakan untuk beribadah oleh sekitar 35 kepala keluarga dengan 147 jiwa yang tinggal di sekitarnya. Lokasi Masjid Patimburak dapat dicapai dengan menempuh perjalanan darat dari Kota Fakfak menuju Kokas kurang lebih sejauh 50 km.

Selanjutnya, perjalanan dari Kota Kokas menuju Patimburak dapat ditempuh melalui jalur laut dengan menyewa longboat selama satu jam melewati pulau-pulau karang yang indah dan masih sangat alami.

Beri Komentar