Ponpes Al Khoziny (Foto: NOJ)
DREAM.CO.ID - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny tengah menjadi topik hangat, setelah bangunan musala di Ponpes tersebut ambruk pada Senin, 29 September 2025. Dampaknya begitu besar karena menimbulkan banyak korban luka dan korban jiwa.
Banyak yang belum tahu kalau ponpes ini memiliki sejarah panjang dalam perkembangan ilmu Agama Islam di jawa Timur. Pesantren yang terletak di Jalan KHR. Moh. Abbas I/18, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur itu telah berdiri selama lebih dari satu abad dan menjadi bagian penting dalam perkembangan dakwah.
Melansir NU Care, Ponpes Al Khoziny diambil dari nama pendirinya, yaitu KH. Raden Khozin Khoiruddin. Pesantren ini juga lebih dikenal sebagai Pesantren Buduran, karena terletak di Desa Buduran.
Berdasarkan tulisan Sekretaris NU Care-LAZISNU Jawa Timur, Moch Rofi'i Boenawi, menyebutkan bahwa Pesantren Al Khoziny berdiri antara tahun 1926 atau 1927, namun informasi ini belum dapat dibenarkan sepenuhnya.
Rofi'i sendiri merupakan alumnus Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo dan Dosen Institut Al Azhar Menganti Gresik.
Dalam naskah jurnal Peranan KH. Abdul Mujib Abbas dalam Mengembangkan Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo 1964–2010, Rofi'i menjelaskan Kiai Khozin Sepuh, merupakan menantu KH. Ya’qub dan pernah menjadi pengasuh Pesantren Siwalanpanji pada periode ketiga.
KH. Abdul Mujib Abbas sebagai pengasuh pesantren saat ini, menyampaikan informasi tentang Kiai Khozin Sepuh pada acara Haul Masyayikh dan Haflah Rajabiyah ke-80 Pesantren Al Khoziny tahun 2024.
" Kiai Salam Mujib menyampaikan bahwa pesantren ini sudah ada sekitar tahun 1920," tulis Rofi'i.
Data itu baru diketahui setelah Kiai Salam Mujib menerima rombongan satu bus dari Yogyakarta beberapa tahun lalu.

Menurut cerita yang disampaikan Kiai Salam Mujib, ketua rombongan sowan ke Pesantren Buduran Sidoarjo untuk ngalap berkah (istilah yang digunakan merujuk pada mencari berkah-red), sebab orang tuanya merupakan santri pertama KHR. Moh. Abbas bin KHR. Khozin Khoiruddin di Pesantren Buduran.
Ketua rombongan yang berusia sekitar 70-an tahun ini menceritakan bahwa orang tuanya terakhir menjadi santri di Pesantren Buduran, setelah sebelumnya mondok di beberapa pesantren di Pulau Jawa, di antaranya Pesantren Buntet dan beberapa pesantren di Jawa Tengah.
Menurut Kiai Salam Mujib, orangtua dari ketua rombongan tersebut nyantri di Buduran selama sekitar lima tahun pada tahun 1920, saat pesantren ini diasuh oleh Kiai Abbas Buduran. Namun, Kiai Salam Mujib menyayangkan bahwa peristiwa itu tidak terdokumentasikan dengan baik.
" Meski demikian, Kiai Salam Mujib, yang juga Rais PCNU Sidoarjo, berkeyakinan bahwa Pesantren Buduran sudah ada sebelum tahun 1920. Hal ini dikarenakan belum jelas apakah pada tahun 1920 orang tua ketua rombongan tersebut masuk pesantren atau telah menyelesaikan masa mondoknya," demikian yang dituliskan Rofi'i.
Jika ditarik dari titik tahun 1920, dengan asumsi santri pertama Kiai Abbas (yakni orang tua ketua rombongan dari Yogyakarta) nyantri selama lima tahun, maka Pesantren Buduran sudah ada pada rentang tahun 1915–1920 M.
Kemudian jika Pesantren Al Khoziny sudah berdiri ditandai dengan kehadiran santri pertama Kiai Abbas Khozin pada tahun 1920, maka pesantren yang kini diasuh oleh Kiai Salam Mujib sebagai generasi ketiga, sudah berusia lebih dari satu abad, tepatnya 104 tahun.
Rofi'i juga mencoba mengonfirmasi kepada Dr. Wasid Mansyur, M.Fil., penulis buku " Biografi KH. Abdul Mujib Abbas: Teladan Pecinta Ilmu yang Konsisten, 2012" , untuk meyakini cerita yang disampaikan Kiai Salam Mujib ini.
" Dr. Wasid membenarkan apa yang disampaikan oleh Kiai Salam Mujib. Ia juga pernah mendengar cerita tersebut secara langsung dari Kiai Salam Mujib dan dari beberapa alumni sepuh," tulisnya.
Advertisement
Mengintip Komunitas Sangkar Semut: Tempat Asah Bakat Anak, Punya Markas Unik di Tepi Kali Ciliwung

Daftar Barang yang Harus Dibawa Dalam Tas Siaga Bencana, Sudah Disiapkan?

FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia

Waduh! Pegawai di 5 Bidang Pekerjaan Ini Terbanyak Jadi Sasaran Empuk Loker Abal-Abal

Bawang Merah Bisa Turunkan Panas Anak, Mitos atau Fakta?



Gratis Kuota Roaming 14 Hari di Singapura & Malaysia untuk Pelanggan PRIORITAS

Serunya Main Padel di Jakarta Bareng Prio Padel Club dari XL PRIORITAS

Bank Dunia Peringatkan Krisis Air Global yang Makin Mengkhawatirkan, Benua-Benua Mulai Mengering


Layanan MRT Diberlakukan Terbatas Imbas Pohon Tumbang di Jalur Senayan-ASEAN

Mengintip Komunitas Sangkar Semut: Tempat Asah Bakat Anak, Punya Markas Unik di Tepi Kali Ciliwung