9 Astronot Muslim Penjelajah Antariksa

Reporter : Sandy Mahaputra
Senin, 28 April 2014 20:15
9 Astronot Muslim Penjelajah Antariksa
Salah satunya adalah Anousheh Ansari. Dia adalah orang Iran pertama sekaligus seorang muslimah (wanita muslim) pertama yang pergi ke antariksa.

Dream - Meski belum seaktif Amerika Serikat, China, dan Rusia, dalam penjelajahan luar angkasa, peran dunia Islam telah diwakili para astronot muslim.

Dalam cacatan Wikipedia, sudah ada 10 astronot muslim yang ikut dalam misi ruang angkasa. Dimulai pada 1985 silam, Sultan Salman Al Saud menjadi muslim pertama yang ke luar angkasa.

Sultan ikut dalam misi ruang angkasa STS-S1G menggunakan pesawat Discovery milik Amerika Serikat. Sultan menjalankan misi dari 17 - 24 Juni 1985.

Mantan pilot Royal Saudi Air Force tercatat memecahkan rekor sebagai orang termuda yang pernah ke antariksa, pada usia 28 tahun.

Selang dua tahun kemudian, pada 22 Juli 1987, giliran seorang muslim Suriah berpangkat kolonel penerbang, Muhammed Faris menaiki pesawat Soyuz TM-3 buatan Rusia.

Dia menjalani misi di stasiun luar angkasa Rusia, Mir EP-1 selama 7 hari, 23 jam, dan 5 menit. Ia sebelumnya juga pilot Syrian Air Force.

Lalu, tercatat seorang insinyur bernama Musa Khiramanovich Manarov kelahiran Azerbaijan.
Musa Maranov terlibat dalam 2 misi antariksa.

Musa tercatat sebagai salah satu astronot yang menghabiskan waktu terlama di antariksa (541 hari) dan pernah melaksanakan 20 kali misi spacewalk.

Berlanjut pada 29 Agustus 1988, mantan anggota Afghan Air Force bernama Abdul Ahad Momand terbang meninggalkan Bumi menuju stasiun Mir. Dia adalah astronot muslim kelima.

Abdul menjalankan beberapa eksperimen serta memotret negaranya dari antariksa dan membuatkan teh Afganistan bagi seluruh kru astronot.

Di urutan keenam adalah seorang muslim Uni Soviet. Dia adalah Toktak Aubakirov, menjalankan misi ke antariksa bersama misi Soyuz TM-13 pada 2 Oktober 1991. Ia menghabiskan waktu sekitar 8 hari di antariksa.

Kemudian disusul oleh Talgat Musabayev. Astronot asal negara pecahan Uni Soviet, Kazakhstan itu terlibat tiga misi ke antariksa, pada misi Mir EO-16 dengan penerbangan Soyuz TM-19 (1991), misi Mir EO-25 dengan penerbangan Soyuz TM-27 (1998) dan misi ISS EP-1 menggunakan Soyuz TM-32 (2001)

Total dia menghabiskan waktu di antariksa sebanyak 341 hari. Dalam misi terakhirnya, ia juga membawa turis angkasa pertama, Dennis Tito.

Di posisi ketujuh ada Shalizan Sharipov. Dia adalah investigator proyek Advanced Doagnostic Ultrasound in Microgravity. 

Telah dua kali pergi ke antariksa. Misi pertama STS-89 dengan pesawat ulang alik Endeavour (22-31 Januari 1998). Selama delapan hari Sharipov ke luar angkasa adalah membawa sejumlah 8000 pound alat eksperimen. 

Misi kedua dia adalah Expedition 10 ke International Space Station (ISS) dengan Soyuz TMA-5. Selama 192 hari, Sharipov diberi tugas mendukung fungsional dari ISS dan beberapa penelitian termasuk ekologi Bumi dari antariksa.

Kemudian menyusul Anousheh Ansari. Menariknya, dia adalah orang Iran pertama sekaligus seorang muslimah (wanita muslim) pertama yang pergi ke antariksa.

Anousheh terbang sebagai turis antariksa dengan Soyuz TMA-9 pada 18 September 2006, beberapa hari setelah ulang tahunnya ke-40.

Selama 8 hari tinggal di stasiun International Space Station (ISS), Ansari menjalankan beberapa eksperimen seperti mekanisme di balik anemia, bagaimana perubahan otot memengaruhi sakit punggung dan dampak radiasi pada kru ISS dan mikroorganisme yang hidup di tubuh pada kru.

Terakhir adalah Sheikh Muszaphar Sukhor. Dia adalah orang Malaysia pertama yang terbang ke antariksa.

Ahli bedah ortopedi itu terbang dengan Soyuz TMA-11 pada 10 Oktober 2007, merupakan kerjasama Rusia dalam program Angkasawan, setelah malaysia membeli banyak pesawat Rusia, Sukhoi Su-30.

Di antariksa, pria kelahiran Kuala Lumpur keturuan Minang itu melakukan beberapa eksperimen, seperti pertumbuhan kanker hati daleukimia serta kristalisasi beragam protein dan mikroba.

Beri Komentar