Dream - Seorang pengusaha asal Amerika Serikat berencana melakukan reka-ulang peristiwa serangan teror terhadap menara kembar WTC di New York pada 11 September 2001 silam.
Paul Salo akan menggalang dana hingga 1 juta pound sterling atau setara Rp 19,2 miliar melalui crowdfunding, untuk rencana anehnya itu.
Saulo, yang sekarang tinggal di Thailand, akan membeli sebuah pesawat Boeing 747 tua dan gedung tak terpakai sebagai alat peraganya.
Rencananya, pesawat Boeing 747 itu akan ditabrakkan ke sisi gedung itu dengan kecepatan 500 mph.
Dia menjelaskan, rencana merupakan 'proyek penting' untuk membuktikan kepada pengusung teori konspirasi tentang kekejaman teror paling mematikan itu.
Salo berharap bisa menggalang dana untuk proyek itu dan menjual tiket 'VIP' untuk tontonan aneh di Thailand itu seharga US$5,000 atau Rp 66,4 juta per tiketnya.
" Jika Anda ragu-ragu tentang serangan teror 9/11, maka kami akan meledakkan gedung ini sampai berkeping-keping untuk membuktikan bahwa Anda benar atau salah," kata Salo dalam sebuah video promosi tentang rekonstruksi peristiwa serangan teror 9/11.
Salo dan timnya akan membeli sebuah pesawat Boeing 747 yang sama persis dengan yang dibajak dan digunakan teroris untuk menabrak gedung WTC New York.
Pesawat itu akan diisi penuh dengan bahan bakar dan kemudian ditabrakkan ke sisi sebuah gedung kosong dengan kecepatan 500 mph.
" Jika hanya ada lubang menganga yang mengeluarkan asap hitam tebal dan tidak terjadi apa-apa, berarti sudah dipastikan bahwa peristiwa itu hanyalah rekayasa. Saya yakin pasti ada pihak yang marah, tapi kami berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi," katanya.
Salo, yang dibesarkan di California, menambahkan bahwa ia percaya rekonstruksi peristiwa itu akan mengungkapkan kerusakan fisik yang sama sehingga menyebabkan menara kembar runtuh.
Seperti diketahui, serangan teror di menara kembar WTC New York menewaskan 2.996 orang setelah dua pesawat Boeing 747 menabrak sisi gedung pada 11 September 2011.
Peristiwa itu memicu teori konspirasi bahwa dua gedung tersebut tidak mungkin runtuh dengan cepat - bahkan ada yang menduga itu adalah perbuatan Pemerintah AS sendiri.
Teori konspirasi berpendapat dua gedung itu tidak mungkin runtuh ke arah dalam seperti ketika menghancurkan gedung bertingkat menggunakan metode peledakan.
Film dokumenter Fahrenheit 9/11 garapan sutradara Michael Moore semakin menambah kecurigaan tentang campur tangan Pemerintah AS. Dalam film itu, Moore mengaitkan hubungan dekat antara keluarga mantan Presiden AS, George Bush, Pemerintah AS dan keluarga Bin Laden.
Sebuah film dokumenter lain, Loose Change, bahkan mengklaim bahwa serangan terhadap menara kembar WTC New York direncanakan oleh Pemerintah AS.
(Ism, Sumber: Mirror.co.uk)
© Dream
Dream - Sebuah video menyeramkan memperlihatkan, sosok arwah penasaran yang muncul dari reruntuhan gedung World Trade Center (WTC) yang hancur akibat serangan teroris pada 11 September 2001 silam.
Penampakan itu muncul setelah seorang mantan polisi New York mengaku melihat sosok hantu tak lama setelah WTC runtuh.
Dalam video terlihat, kamera menyorot di sekitar tempat kejadian yang penuh dengan puing-puing bekas dua menara kembar WTC luluh lantak usai mendapat serangan.
Namun tak lama kemudian, di kejauhan, sosok putih tembus pandang terlihat muncul dan melayang dari arah belakang bangunan yang hancur.
Sejauh ini, kemunculan 'hantu' tersebut masih menjadi misteri. Tetapi, tahun lalu, salah satu korban selamat yang ada di tempat kejadian mengatakan dia melihat sosok arwah di dalam gedung pencakar langit yang hancur.
Mantan polisi New York Frank Marra mengaku, melihat sosok 'hantu' itu sebagai seorang Afrika-Amerika. Sosok itu berpakaian seperti petugas Palang Merah di Perang Dunia Kedua.
" Saya kira dia sedang berusaha untuk membantu kami, namun ternyata tidak. Anda bisa melihatnya dengan jelas bahwa itu sosok manusia," kata Marra.
(Ism, Sumber: Mirror.co.uk)
© Dream
Dream - Raquel adalah polisi wanita di kota Detroit yang menerima hidayah Islam setelah terjadi serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11 di Amerika Serikat. Raquel bekerja di sana mulai 1996 hingga 2004.
Sebelum memeluk Islam, Raquel merasa dia seorang yang tidak tahu bagaimana mengikuti Tuhan. Dia benar-benar tidak tahu tentang umat Islam.
" Aku bukan seorang yang pro-muslim atau anti-muslim atau apapun semacamnya. Aku selalu seperti itu, aku tipe orang dengan pikiran terbuka," ujar Raquel, dikutip Dream.co.id darionislam.net, Selasa, 15 April 2015.
Raquel merasa sangat berbeda di antara anggota keluarganya yang lain. Ia begitu terbuka dan menghormati orang-orang atas apa yang mereka yakini.
Raquel sebenarnya marah ketika sedang bertugas melihat orang-orang menyerang muslim di Detroit atas kesalahan yang tidak ada alasannya sama sekali, terutama setelah serangan 9/11. " Dan itu sangat menyakiti hatiku melihat semua ini," katanya.
Menurut Raquel, hanya karena muslim, bukan berarti mereka adalah ekstremis atau mereka percaya ajaran radikal. Raquel yakin itu bukan ajaran yang diyakini muslim. Ada orang baik dan orang jahat di setiap agama dan kehidupan lainnya.
" Ada polisi baik dan ada polisi jahat, semua sektor kehidupan punya ini semua."
Sejak itu, Raquel tertarik untuk mempelajari Islam karena dia merasa terganggu dengan yang dialaminya sebagai polisi di jalanan. Pada tahun 2002, Raquel tertembak saat menjalankan tugasnya.
" Aku hampir meninggal dan aku mulai sadar telah memiliki awal baru dan hidup baru," katanya.
Raquel kemudian bertemu beberapa teman muslim yang menjelaskan banyak hal tentang kematian dan Islam kepadanya. " Hal itu sangat mengubah hidupku dan aku tidak takut mati lagi. Satu-satunya yang kita takuti hanyalah Allah dan kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati, jadi lebih baik mengucapkan syahadat sekarang," terangnya.
Raquel kemudian pindah ke Las Vegas sebagai muslimah baru untuk memperdalam Islam dan berusaha menunjukkan sikap baik seorang muslim. Dia aktif di masjid dengan membagikan baju kepada yang membutuhkan.
Karena masih sepekan menjadi muslim, Raquel belum lancar mengucapkan doa atau surat yang dibacanya saat salat. Namun Raquel belajar keras melalui internet dengan mendengarkan audio, kemudian ia mencari kalimat yang bertuliskan huruf Latin dan terjemahan bahasa Inggris.
" Beberapa orang mungkin berkecil hati untuk belajar bahasa baru. Pada dasarnya ini adalah sebuah budaya. Ini (Islam) bukan hanya sekedar agama, ini adalah jalan hidup. Bagiku, ini tidak menakutkan. Aku hanya ingin belajar lebih cepat dan bisa melakukannya sendiri."
Hal yang disukai Raquel dari Islam adalah kewajiban untuk menutup aurat. Raquel sangat menikmati hal itu, terutama di Las Vegas.
" Kaum pria di sini melihat wanita dengan cara yang sangat menyeramkan. Tapi aku benar-benar merasa aman dengan hijab," akunya.
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Resmi Diluncurkan, Viva Retinol Serum Hadirkan 3x Presisi Perawatan Kulit dalam Setiap Tetes
