Survei Tren Motor 2025, Matic Masih Jadi Pilihan Utama
Ilustrasi (Foto: Wahanahonda.com)
Reporter : Okti Nur
Ternyata 8 dari 10 responden memiliki motor dan 15% berencana membeli kendaraan roda dua tersebut.
DREAM.CO.ID - Platform survei Jakpat merilis Tren Motor 2025. Laporan ini menyoroti perilaku konsumen dalam pembelian sepeda motor, termasuk jenis dan merek yang disukai. Laporan ini melibatkan 1.449 responden. Hasilnya, 8 dari 10 responden memiliki motor dan 15% berencana membeli kendaraan roda dua tersebut.
Bagi responden yang telah memiliki dan berencana membeli, sepeda motor menjadi pilihan utama karena praktis untuk mobilitas harian (65%). Selain itu, kendaran ini mampu menembus macet (45%) dan melintas di jalan sempit (45%). Satu dari 4 Gen Z menggunakan motor untuk perjalanan jauh.
Dalam memilih motor, faktor harga menjadi pertimbangan utama bagi sebagian besar responden (57%). Selain itu, kemudahan perawatan dan servis (49%) serta efisiensi bahan bakar (46%) juga turut memengaruhi keputusan. Aspek kenyamanan berkendara (44%) dan performa mesin (43%) melengkapi alasan konsumen dalam menentukan pilihan motor yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Tren pemilihan jenis dan tipe motor tak jauh berbeda. Sekitar tiga dari lima responden punya motor matic (58%), sementara sisanya lebih memilih motor standar atau naked bike (28%) dan motor bebek atau underbone (26%). Honda Beat menjadi tipe motor yang paling banyak dimiliki responden (43%), disusul Honda Vario (34%), Yamaha Mio (17%), Honda Scoopy (16%), dan Honda Supra (14%).
Persentase ini hampir sama dengan responden yang berencana membeli motor. Sebanyak 53% tertarik pada motor matic, disusul motor standar atau naked bike (29%) dan motor bebek atau underbone (20%). Honda matic masih menjadi motor idaman dengan Honda Beat di peringkat pertama (15%), diikuti Honda Scoopy (12%), dan Honda Vario (9%).
"Dominasi motor matic terlihat jelas baik dari sisi kepemilikan maupun rencana pembelian. Tren ini menandakan bahwa matic telah menjadi acuan utama dalam preferensi konsumen Indonesia di berbagai generasi," ujar Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna.