Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
© 2025 AstraZeneca
Reporter : Hevy Zil Umami
Setiap bulan Oktober, dunia menyoroti pentingnya kesadaran terhadap kanker payudara — salah satu penyakit yang masih menjadi momok bagi perempuan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
DREAM.CO.ID - Setiap bulan Oktober, dunia menyoroti pentingnya kesadaran terhadap kanker payudara — salah satu penyakit yang masih menjadi momok bagi perempuan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di balik semangat kampanye pita merah muda, tersimpan harapan besar bagi para pasien: menemukan pengobatan yang lebih efektif, lebih personal, dan bisa diakses secara luas. Di sinilah komitmen AstraZeneca kembali ditegaskan.
Dalam memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara tahun ini, perusahaan biofarmasi global berbasis sains tersebut menegaskan langkah strategisnya untuk memperluas akses terapi inovatif di Indonesia. Melalui kolaborasi lintas sektor, terutama bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), AstraZeneca berupaya menjembatani kemajuan sains global agar manfaatnya dapat segera dirasakan pasien di tanah air.
“Pendekatan berbasis sains menjadi fondasi bagi AstraZeneca dalam mengembangkan terapi yang tidak hanya efektif secara klinis, tetapi juga memberikan nilai nyata bagi pasien,” ujar Esra Erkomay, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia. “Kami percaya inovasi ilmiah yang tepat sasaran adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan bagi setiap pasien kanker.”
Kolaborasi dengan BPOM menjadi pilar penting dalam misi ini. Dukungan regulator dalam mempercepat akses terapi kanker payudara, misalnya lewat penerbitan Nomor Izin Edar untuk dua produk AstraZeneca pada 2024 dan 2025, menunjukkan sinergi nyata antara dunia industri dan pemerintah. Bahkan, kebijakan BPOM yang mempercepat jalur reliance menjadi hanya 90 hari kerja menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memberikan jalan bagi pengobatan inovatif yang lebih cepat sampai ke pasien.
“Terbitnya regulasi BPOM yang mempersingkat jalur reliance menjadi 90 hari kerja adalah bukti komitmen kuat dalam menghadirkan solusi kesehatan yang lebih relevan dan memberikan harapan baru bagi pasien kanker payudara dan keluarganya,” lanjut Esra.
Di sisi lain, kemajuan sains kini mengubah cara pandang terhadap kanker payudara. Jika dulu pengelompokan kanker hanya sebatas HER2-positif dan HER2-negatif, kini muncul kategori baru seperti HER2-Low, HER2-Ultralow, hingga mutasi BRCA dan PIK3CA/AKT/PTEN. Setiap profil genetik membutuhkan pendekatan berbeda — membuka jalan bagi terapi yang semakin presisi dan personal.
AstraZeneca menjadi salah satu pelopor dalam menerjemahkan pendekatan ini ke dalam terapi nyata. Untuk pasien dengan kadar HER2 tinggi maupun rendah, misalnya, mereka mengembangkan antibody-drug conjugate (ADC) yang bekerja menarget langsung sel kanker dan meminimalkan kerusakan pada sel sehat. Sedangkan untuk pasien dengan reseptor hormon positif (HR+), inovasi terapi hormonal generasi baru dikombinasikan dengan penghambat enzim AKT untuk mengatasi resistensi obat lama.
Sementara itu, bagi pasien dengan mutasi gen BRCA, AstraZeneca menghadirkan terapi target yang bekerja dengan menghentikan kemampuan sel kanker memperbaiki diri, sehingga pertumbuhannya bisa dihambat secara alami. Bahkan untuk tipe kanker payudara yang paling agresif, seperti triple-negative, perusahaan ini tengah mengembangkan kombinasi ADC dan imunoterapi sebagai terobosan baru.
Terapi-terapi ini bukan sekadar penemuan medis, melainkan cerminan bagaimana sains bisa memberi makna kemanusiaan. Setiap penelitian yang dilakukan, setiap izin edar yang diterbitkan, hingga setiap kerja sama lintas lembaga, pada akhirnya bermuara pada satu hal: memberikan kesempatan hidup lebih lama dan berkualitas bagi pasien.
AstraZeneca pun percaya, kemajuan pengobatan tidak akan berarti tanpa akses yang merata. Karena itu, peran pemerintah, sistem pembiayaan, serta kemitraan lintas sektor menjadi kunci agar setiap pasien — tanpa memandang latar belakang — bisa memperoleh terapi terbaik sesuai kebutuhannya.
“Kami percaya setiap pasien berhak mendapatkan pengobatan yang paling sesuai dengan kebutuhannya. AstraZeneca terus berinovasi dan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan sistem penanganan kanker payudara dapat menjangkau lebih banyak pasien dengan cara yang efektif dan berkelanjutan,” tutup Esra.
Lewat langkah nyata ini, AstraZeneca ingin membawa pesan sederhana namun kuat: harapan selalu ada, terutama ketika sains dan kolaborasi berjalan seiring. Karena bagi setiap pasien kanker payudara, harapan bukan sekadar kata — melainkan kehidupan itu sendiri.