Remaja Perempuan Ambil Alih Kursi Pemimpin Sehari, Girls Take Over 2025 Dorong Kesetaraan di Dunia Kesehatan
© 2025 Girls Take Over 2025 By AstraZeneca Dan Yayasan Plan International Indonesia
Reporter : Hevy Zil Umami
Tiga perempuan muda Indonesia berkesempatan merasakan pengalaman tak biasa: duduk di kursi pemimpin AstraZeneca dan Plan Indonesia selama sehari.
DREAM.CO.ID - Tiga perempuan muda Indonesia berkesempatan merasakan pengalaman tak biasa: duduk di kursi pemimpin AstraZeneca dan Plan Indonesia selama sehari. Mereka adalah Nayla (19) dari Jakarta Timur, Diva (17) dan Salwa (18) dari Jakarta Selatan — wajah-wajah muda yang menjadi simbol lahirnya generasi baru pemimpin perempuan lewat program Girls Take Over 2025, hasil kolaborasi antara AstraZeneca dan Yayasan Plan International Indonesia.
Program ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Diselenggarakan setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Anak Perempuan Internasional pada 11 Oktober, Girls Take Over merupakan bagian dari kampanye global #GirlsBelongHere. Inisiatif ini memberi ruang bagi perempuan muda usia 15–24 tahun untuk mengambil alih peran strategis dalam posisi kepemimpinan — sekaligus menyuarakan ide-ide mereka tentang bagaimana menciptakan dunia kesehatan yang lebih setara dan inklusif.
Pengalaman Kepemimpinan yang Bermakna
Selama satu hari penuh, ketiga remaja perempuan tersebut mengambil peran penting di AstraZeneca dan Plan Indonesia. Nayla berkesempatan menjadi Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Diva memimpin sebagai Business Unit Director Respiratory, Immunology, Vaccine and Immune Therapies (RIVI), sementara Salwa menjalankan tugas sebagai Executive Director Plan Indonesia.
Selain merasakan atmosfer dunia korporasi dan organisasi kemanusiaan secara langsung, mereka juga mengikuti forum diskusi lintas sektor bersama Kedutaan Besar Swedia, AstraZeneca, dan Plan Indonesia. Di sana, mereka menyuarakan ide-ide tentang bagaimana meningkatkan kesadaran dan pencegahan penyakit tidak menular (PTM) di kalangan remaja.
“Kesempatan bagi remaja perempuan untuk duduk di kursi kepemimpinan, meski hanya sehari, adalah simbol penting bahwa perempuan muda berhak atas ruang yang sama dalam membentuk masa depan,” ujar Dini Widiastuti, Executive Director Plan Indonesia.
Ia menambahkan, “Kami percaya pengalaman ini akan menumbuhkan rasa percaya diri mereka sekaligus mendorong lahirnya solusi kesehatan yang lebih adil dan setara.”
Mendorong Generasi Perempuan yang Percaya Diri
Ketiga remaja ini merupakan bagian dari Peer Educators dalam program Young Health Programme (YHP) Indonesia yang digagas AstraZeneca. Melalui program ini, anak muda diajak berperan aktif dalam mempromosikan gaya hidup sehat dan mencegah penyakit tidak menular.
“Kesetaraan kesehatan tidak akan tercapai tanpa kesetaraan gender. Melalui Girls Take Over, kami ingin menegaskan bahwa perempuan muda adalah bagian penting dari solusi,” lanjut Dini. “Keterwakilan mereka sejak dini memperkuat sistem kesehatan, dan suara mereka dibutuhkan untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan, iklim, dan keberlanjutan.”
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, menegaskan bahwa anak muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan.
“Girls Take Over #GirlsBelongHere bersama Plan Indonesia adalah bagian dari inisiatif Young Health Programme dari AstraZeneca, yang mendorong anak muda untuk berani mengambil peran aktif dalam mengelola kesehatan diri, lingkungannya, serta masa depannya,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Kami sangat mengapresiasi semangat para remaja perempuan yang hari ini berkesempatan merasakan langsung pengalaman memimpin di AstraZeneca. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung pemberdayaan generasi muda Indonesia dalam memperjuangkan kesetaraan kesehatan dan menciptakan perubahan positif bagi komunitas.”
Dukungan Internasional untuk Perempuan Muda
Dukungan juga datang dari H.E. Daniel Blockert, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste, ASEAN, dan Papua Nugini, yang hadir dalam kegiatan tersebut. “Kami percaya keterlibatan anak muda harus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor. Karena itu, kami mengapresiasi upaya AstraZeneca dan Plan International Indonesia yang melalui Girls Take Over tidak hanya menginspirasi remaja perempuan untuk memimpin, tetapi juga menunjukkan bagaimana sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat bersinergi dalam mendorong kesetaraan kesehatan dan pembangunan inklusif,” ujarnya.
Menumbuhkan Keberanian untuk Menginspirasi
Bagi Salwa, pengalaman menjadi pemimpin sehari memberikan pandangan baru tentang dunia kepemimpinan dan kerja kolaboratif.
“Menjadi bagian dari Girls Take Over memberi saya pengalaman nyata bagaimana keputusan diambil dan bagaimana kolaborasi lintas sektor bisa menciptakan dampak,” ungkapnya. “Ini menjadi bekal berharga bagi saya untuk terus berani mengambil peran, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menginspirasi teman-teman sebaya agar lebih peduli pada kesehatan dan kesetaraan sekaligus menantang norma dan budaya yang masih sering membatasi gerak perempuan muda.”
Melalui Girls Take Over 2025, AstraZeneca dan Plan Indonesia ingin menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil—dari keberanian seorang remaja perempuan yang percaya bahwa suaranya berharga, dan dari keyakinan bahwa masa depan yang inklusif dimulai ketika setiap anak perempuan diberi kesempatan yang sama untuk memimpin.