Dream - Serangan di Gaza yang dilakukan Israel menewaskan banyak orang. Kebutuhan listrik, air hingga komunikasi diputus. Hal ini membuat banyak orang di dunia, termasuk Indonesia memberi dukungan besar pada warga Palestina di Gaza.
Salah satunya dengan melakukan boikot pada sejumlah produk dari Israel, termasuk kosmetik.
Produk kosmetik tersebut diboikot oleh gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (DBS). Jumlah produk yang diboikot pun tidak sedikit. Berikut beberapa brand kosmetik asal Israel yang diboikot DBS.
Brand kosmetik yang menyediakan beragam jenis skincare ini cukup terkenal di beberapa negara, seperti Hongaria, Korea Selatan, Jerman, Amerika Serikat, Filipina, dan Singapura.
Sebagian warga Indonesia yang pernah memakai brand ini dengan mengandalkan jasa titip (jastip). Pasalnya, Ahava bukanlah brand baru. Dilansir dari Merdeka.com, brand kosmetik ini telah berdiri sejak 1988.
Produknya terkenal alami dan terbuat dari mineral alami dari laut mati, sehingga memiliki manfaat yang cukup banyak bagi kesehatan kulit.
Brand skincare ini memiliki varian yang lebih banyak dari Ahava. Sabon yang didirikan pada tahun 1997 menghadirkan produk perawatan tubuh dan wajah.
Produknya bisa ditemukan di beberapa wilayah di Israel, seperti Tel Aviv, Haifa dan Israel Utara, Yerusalem, Israel Selatan serta Hasharon.
Sama seperti Ahava, Lavido terkenal di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Polandia, serta Belanda.
Pendiri brand ini merupakan Ahli Kimia Tanaman, Ido Magal, sehingga produknya cenderung bersifat alami.
Christina Cosmetic termasuk brand kosmetik legendaris asal Israel. Brand ini didirikan di tahun 1982 dan terjual di lebih dari 55 negara di dunia.
Eye cream merupakan produk unggulan dari brand ini. Christina Cosmetic juga sempat mendapatkan penghargaan sebagai 'Kosmetik Ramah Lingkungan Terbaik'.
Dr Fischer merupakan salah satu brand yang terkenal di lebih dari 30 negara.
Produk yang terkenal dari brand ini adalah krim perawatannya karena terbuat dari bahan alami.