Memiliki Wajah Berkomedo. (Source: Shutterstock)
Dream – Meski perubahan tekstur dan warnanya tidak sejelas jerawat, namun komedo tetap saja mengganggu penampilan wajah. Komedo juga menandakan kondisi kulit yang tidak sehat dan rentan berjerawat.
Sehingga, komedo tidak seharusnya dibiarkan dan harus segera diatasi. Berdasarkan penuturan Dermatologis, Dhelya Widasmara, komedo sendiri merupakan awalan dari jerawat yang disebabkan tersumbatnya pori-pori atau folikel rambut oleh campuran sel kulit mati dan minyak.
Komedo sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu putih dan hitam. Jika komedomu berwarna putih, berarti komedo masih tertutup oleh lapisan kulit dan letaknya di dalam permukaan kulitmu.
Namun jika komedomu berwarna hitam, berarti komedo telah teroksidasi udara luar. Komedo jenis ini lebih mudah terlihat dari permukaan kulit. Sehingga, membuat seseorang lebih tertarik untuk menyentuh serta menghilangkannya sendiri.
Padahal, komedo jenis apapun tidak seharusnya disentuh atau dipencet. Apalagi, jika tanganmu kotor. Jika ingin mengatasi atau mengekstrasi (menghilangkan) komedo, berkonsultasilah pada profesional, seperti Dermatologis dan Beautician.
Pasalnya, kamu harus memastikan alat yang digunakan untuk mengekstraksi komedo benar-benar steril. Jika tidak, komedo dan kulitmu akan terinfeksi dan menimbulkan jerawat.
Setelah melakukan perawatan tersebut, kamu bisa melakukan pencegahan agar terhindar dari komedo maupun jerawat dengan membersihkan wajah 2 kali setiap hari, tidak menyentuh wajah, serta mengeksfoliasi kulit di malam hari.
Kamu pun bisa menggunakan krim topikal yang mengandung asam salisilat dan asam glikolat untuk membantu mengangkat sel kulit mati atau melakukan peeling maupun mikrodermabrasi setiap bulan. Sehingga, wajahmu bebas dari komedo maupun potensi jerawat.
Laporan: Anzila Riskia Putri
Dream - Melihat wajah Beauty Influencer di media sosial seringkali membuat wanita iri. Selain dipercantik dengan makeup, wajah mereka pun terlihat sangat mulus tak berpori.
Tak sedikit wanita yang ingin memiliki kondisi kulit yang sama. Di samping menggunakan berbagai produk kecantikan untuk mencegah jerawat dan penuaan, beragam upaya pun dilakukan agar pori-pori terlihat lebih samar.
Trik Membuat Bulu Mata Lebih Lentik Tanpa Maskara
Padahal, penampilan pori-pori tidak bisa dihilangkan. Dikutip dari unggahan Instagram Dermatologis, Dia Febrina, kamu hanya bisa menyamarkannya dengan beberapa cara, seperti mengonsumsi obat oles atau minum dengan resep dokter untuk mengurangi produksi sebum, melakukan laser/light treatment, chemical peeling, serta botulinum toxin.
Perawatan tersebut pun tidak hanya dilakukan sekali untuk bisa menyamarkan pori-pori. Kamu harus melakukan beberapa kali perawatan untuk mendapatkan hasil maksimal dan menjaga penampilan kulitmu.
© © Shutterstock
Adapun beberapa hal yang bisa menyebabkan pori-pori besar adalah jerawat berulang, hormon sex, rosacea, produksi sebum berlebih, penurunan elastisitas kulit, peningkatan volume folikel rambut, serta skincare yang digunakan secara rutin.
Trik Menggunakan Spons Makeup Agar Riasan Tampak Lebih Natural
Sehingga jika ingin pori-porimu terlihat lebih samar, perhatikan produk perawatan kulit yang digunakan secara rutin dan jalani pola hidup sehat.
Jangan lupa juga menggunakan tabir surya. Kamu pun bisa menggunakan produk perawatan kulit untuk mencegah penuaan dini dan mempertahankan elastisitas kulit untuk membuat proi-porimu lebih samar.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media