(Foto: Acara Hijabspeak, Menteng Square/Ratih Wulan)
Dream - Mengahadapi perkembangan dunia usaha yang makin marak, banyak muslimah kini tertarik mencoba peruntungan di bidang ini. Begitu pula dengan langkah komunitas Hijabspeak yang rutin menggelar talkshow tentang bisnis.
Dijelaskan Fikhanza, selaku pendiri Hijabspeak, komunitas ini telah berdiri sejak tiga tahun lalu. Hingga kini, komunitas yang terdiri dari para perempuan muda itu memiliki sekitar delapan ribu anggota di seluruh Indonesia.
Namun, untuk anggota aktif dan banyak berkontribusi saat kopi darat, hanya berkisar antara 300 orang yang berdomisili di Jakarta.
" Konsep komunitas ini berbagi sama empowerment bagaimana perempuan punya pengetahuan, kemampuan dan akhirnya mampu memberdayakan perempuan-perempuan di sekitarnya," ungkap Fikhanza saat ditemui di Apartemen Menteng Square, Jakarta pada Minggu, 13 Desember 2015.
Meski mengusung nama Hijabspeak, tapi komunitas yang berdiri pada September 2012 ini membuka kesempatan bagi perempuan non muslim yang ingin bergabung. Sehingga mampu menarik perhatian banyak orang untuk ikut memberikan sumbangsih.
" Dari semua kegiatan gathering dan talkshow kita manfaatkan sukarelawan dan jaringan. Ternyata banyak orang yang ingin berbagi ilmunya, lalu kita ajak ikut serta," imbuh Fikha.
Pada kesempatan tersebut, hadir tiga pembicara profesional yang aktif berkecimpung di dunia bisnis. Dibuka dengan kelas sharing bersama Robby Zidna Ilman, sebagai pendiri IDEAS Indonesia. Seorang entreprenuer muda yang berhasil menciptakan inovasi dengan menanam jamur tiram melalui metode growbox.
Ia berharap setiap orang dapat mengikuti jejaknya. Sehingga dapat memulai usaha yang dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan di sekitarnya.
" Bagaimana memulai usaha yang ada kampanyenya. Misal dengan cara ini, kita bisa mulai peduli juga dengan makanan yang kita konsumsi," jelas Roby menambahkan.
Acara berlangsung cukup seru, dan cukup santai. Para peserta banyak diberi kesempatan untuk bertanya jawab hingga benar-benar menguasi topik yang sedang dibicarakan.
Tak lama kemudian, disambung materi mengenai digital consultant yang disampaikan oleh Sultan Isnainsyah, salah satu digital Marketing Manager F&S Creative, Former Digital Manager Zalora Indonesia.
Di mana semua peserta yang hadir diajak memahami metode pamasaran yang tepat sesuai dengan produk yang akan dijualnya. " Yang paling penting dilakukan adalah memahami pasar atau marketplace baru menentukan produk apa yang akan dijual," ungkapnya melengkapi.
Terakhir, Afif Chandra Kusuma, senior Art Director membagi ilmunya mengenai brand desainer. " Agar nantinya produk anda dari nothing jadi something dan customer itu loyal," pungkas Afif. (Ism
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib