Ilustrasi (Pixabay)
Dream - Daging sapi jadi salah satu sumber pangan andalan warga dunia. Terutama bangsa Eropa dan Amerika yang suka mengolah steak dan burger.
Diperkirakan pada masa yang akan datang, dunia akan mengalami krisis daging sapi. Mengingat, lahan akan semakin berkurang, karena bakal dijadikan rumah penduduk.
Pakan sapi pun akan semakin sulit. Hal ini membuat perusahaan olahan daging asal Belanda Mosa Meat Mark Post bekerja sama dengan Biotech Meats dari Spanyol, mengembangkan produk daging di laboratorium.
Proyek pun dilakukan pada 2016 dengan melibatkan sejumlah ahli teknologi pangan dari berbagai negara.
Hasilnya, sebuah produk yang rasa dan teksturnya mirip dengan daging sapi asli. Sayangnya, harganya sangat tinggi.
Mencapai US $280.000 atau Rp3,9 miliar per kemasan. Harganya bisa sangat mahal karena pada saat itu, produk ini masih sangat baru dan disproduksi dalam skala kecil.
" Setelah produksi ditingkatkan, kami memproyeksikan biaya produksi hamburger akan menjadi sekitar 9 euro," kata juru bicara Mosa Meat, seperti dikutip dari Times of India.
Untuk membuat daging yang dibudidayakan di laboratorium, digunakan sel-sel induk dari otot hewan.
Sel tersebut ditempatkan dalam media kultur yang kemudian dimasukkan ke dalam bioreaktor, mirip dengan yang digunakan untuk fermentasi bir dan yoghurt.
Proses tersebut untuk mendukung pertumbuhan untaian baru jaringan otot.
Liz Specht, associate director di firma riset pasar Good Food Institute yang berfokus pada alternatif daging, mengatakan, kemungkinan daging berbasis sel itu akan mencapai harga yang setara dengan daging konvensional. Apalagi setelah produksi dilakukan dalam skala industri.
Mereka pun memperkirakan pada 2020 atau 2021, produk daging itu sudah bisa dilepas ke pasaran. Harganya juga bakal jauh lebih murah sekitar US $10 atau Rp139 ribu.
Bisa jadi di kemudian hari tak lagi dibutuhkan banyak peternakan. Daging cukup dikembangbiakan di laboratorium.
Dream - Keracunan makanan bisa terjadi kapan saja. Bukan hanya saat makan di luar rumah, tapi juga bisa terjadi ketika mengonsumsi makanan yang dimasak di rumah. Salah satu penyebabnya, karena memasak dengan menggunakan daging yang sudah tidak segar.
Penting bagi Sahabat Dream mengetahui cara aman dan tepat untuk menyimpan daging mentah. Terutama yang hanya berbelanja bahan masakan satu kali dalam sebulan dan mengandalkan lemari es untuk menyimpan semua bahan makanan.
Untuk ayam misalnya, jika tak segera dimasak, cari ayam yang memang sudah dibersihkan dan dikemas dalam plastik vakum. Untuk melindunginya, masukkan lagi ke dalam palstik kemudian taruh di freezer.
Ayam mentah bisa bertahan empat bulan di freezer. Pastikan menulis keterangan di dalam plastik kapan ayam tersebut dibeli. Jika ditaruh di bagian bawah lemari es, ayam hanya bisa bertahan dua hari.
Untuk daging sapi atau kambing, pilih yang sudah dipotong. Taruh dalam plastik tertutup rapat. Sertakan juga keterangan tanggal membelinya. Daging sapi atau kambing yang ditaruh di freezer bisa bertahan lima bulan, namun jika ditaruh di bagian bawah hanya tahan tiga hari.
Sementara untuk ikan, jika tak segera dimasak, beli yang berupa irisan atau fillet dan dikemas vakum. Jika memang ingin membeli ikan utuh, bersihkan terlebih dulu, baru bekukan. Bisa bertahan empat bulan di freezer dan hanya 2 hari jika letaknya di kulkas bawah.
Sebelum mengolah, pastikan dulu bahan mentah tidak mengeluarkan bau busuk. Jika warnanya sudah membiru, aromanya sangat amis, segera buang. Mengolahnya menjadi masakan bisa berakibat fatal.