Tiramisu/ Foto: Shutterstock
Dream - Ritual makan akan semakin lengkap dengan hidangan penutup/ dessert. Baik di restoran atau di rumah, hampir semua orang berharap untuk mengakhiri makan kita dengan makanan penutup yang lezat.
Di Indonesia, kita memang tak biasa makan secara lengkap, mulai dari pembuka, makanan utama lalu hidangan penutup. Biasanya, dessert berupa camilan yang tak termasuk dalam ritual makan.
Sementara di beberapa negara, hidangan penutup dibuat dengan sangat istimewa. Berupa sajian manis, untuk membuat mulut terasa segar dan rasanya tak terlupakan.
Ada 5 menu dessert populer dari berbagai negara yang cocok untuk kamu penyuka manis. Apa saja?
Tiramisu - Italia
Tiramisu merupakan makanan penutup manis asal Italia. Dibuat dari biskuit ladyfinger yang dicelupkan ke dalam kopi, kemudian dilapisi dengan keju mascarpone dan bubuk cokelat. Makanan ini menyuguhkan cita rasa yang lengkap, manis, pahit, dan gurih.
Prancis memang terkenal dengan kulinernya, salah satunya creme brulee. Makanan penutup ini memiliki dasar custard (puding krim) yang diatasnya dilapisi karamel yang garing dan sedikit gosong. Lapisan karamel dibuat dengan cara dibakar menggunakan api torch.
Wafel khas Belgia ini memiliki tekstur yang lebih padat dibanding wafel Amerika. Wafel Belgia memiliki lapisan yang dalam, cocok untuk diisi dengan mentega, selai, sirup maple, atau whipped cream.
Baklava merupakan makanan yang populer di Timur-Tengah. Terbuat dari lapisan filo tipis, mentega, kacang pistachio atau kenari yang dimaniskan dengan sirup. Biasanya disajikan sendiri atau dengan sesendok kaymak (krim kental) atau es krim vanila.
Hidangan ini cocok untuk kamu yang suka hidangan manis dan gurih. Cheesecake Amerika mempunyai tekstur yang lebih padat dan rich. Dibuat dengan krim, telur, keju, dan butter yang melimpah membuat cheesecake ini sangat lezat.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: FoodNDTV
Dream - Sensasi dingin, menyegarkan dan manis, selalu kita cari saat menyantap es krim. Bagaimana kalau ada es krim yang rasanya justru sangat pedas, mau mencobanya?
Hirata, sebuah desa kecil di Prefektur Fukushima Jepang, menjadi terkenal karena menantang wisatawan untuk mencoba es krim Habanero. Es krim ini memiliki citarasa yang sangat pedas.
Berupa es krim vanila yang ditaburi dengan bubuk lada Habanero. Porsi bubuk lada tersebut tergantung pada toleransi rasa pedas bagi yang ingin mencobanya. Faktanya, rasa lada ini sangat pedas sehingga orang yang ingin mencoba harus tanda tangan surat pernyataan kalau tak akan menuntut bila terjadi sesuatu.
Es krim Habanero Hirata yang sekarang terkenal berawal dari bencana Fukushima pada 2011. Sebelum tsunami melanda wilayah tersebut dan ketakutan akan dampak radiasi mulai mencengkeram, wilayah ini dikenal sebagai penghasil sayuran.
Setelah insiden hancurnya pusat nuklir Fukushima karena tsunami dan gempa, masyarakat sekitar harus mencari cara lain untuk mencari nafkah. Awalnya, tiga petani tertarik untuk menenam cabai Habanero kecil yang bentuknya lucu tanpa terlalu memikirkan fakta bahwa cabai itu terlalu pedas untuk sebagian besar konsumen Jepang.
Mereka tidak dapat menemukan pasar untuk cabai pedas tersebut. Pada 2015, para petani memiliki ide untuk mengolah Habanero sebagai bahan es krim lembut. Ide tersebut berhasil membuat banyak orang penasaran dan mendatangnya banyak turis.
Rasanya memang sangat pedas, tapi levelnya bisa disesuaikan. Berani mencobnya?
Sumber: Oddity Central
Advertisement
Alasan Utama Kebanyakan Orang Bergabung dengan Komunitas yang Sesuai Minat
7 Cara Atasi Brain Fog, Bisa Pulihkan Konsentrasi dan Fokus
Curhatan Sedih Tasya Farasya Hadapi Sidang Cerainya dengan Ahmad Assegaf
Komunitas Marah-Marah di Platform X Diteliti Mahasiswa UGM, Ini Hasilnya!
4 Temuan Jepang yang Kini Sangat Populer dan Dipakai Seluruh Dunia
Rahasia di Balik Kulit Wajah Sehat dan Glowing ala Nikita Willy
VinFast Rilis Harga Langganan Baterai untuk Mobil Listrik, Ini Daftarnya
Mewah dan Hebohnya Pesta Khitan Anak Lurah Cimanggis Banjir Komentar Pedas Netizen
7 Akibat Kebiasaan Telat Makan, Jangan Sampai Berujung Fatal
Dari Hobi Menulis hingga Lahirnya Komunitas ISB: Perjalanan Ani Berta Merangkul Blogger Indonesia
Mahasiswa Senior Universitas Sriwijaya Minta Maaf Soal Ospek `Saling Cium Maba`