Hidangan Hotpot (Foto: WOB)
Dream - Menjelang perayaan Tahun Baru China atau Imlek, banyak restoran Oriental yang menyajikan makanan hotpot Tiongkok.
Sajian yang juga dikenal dengan nama Chinese steamboat atau Chinese fondue ini berupa kaldu yang diletakkan dalam panci besar di tengah meja.
Sementara bahan-bahan seperti mi, tahu, sayuran, daging, makanan laut, dan pangsit, diletakkan di sekitar panci berisi kaldu tersebut.
Orang-orang yang ingin menikmati hotpot akan mengambil kaldu yang dipanasi terus menerus. Kemudian mencampurnya dengan bahan-bahan tersebut untuk disantap bersama-sama.
Tapi tahukah Sahabat Dream bahwa menyantap hotpot sebenarnya tidak sehat meski di dalamnya terdapat bahan-bahan yang menyehatkan?
Hal itu akibat dari konsumsi kaldu secara berlebihan selama menyantap hotpot Tiongkok tersebut.
Menurut para ahli gizi di Rumah Sakit Mount Alvernia, Singapura, sajian hotpot sebenarnya tidak sehat karena kandungan natriumnya yang sangat tinggi yang tidak baik untuk tubuh.
Mereka menyarankan untuk makan hotpot sekali atau dua kali sebulan. Masalahnya, tidak semua kaldu sebagai bahan utama hotpot memiliki kandungan natrium yang sama.
RS Mount Alvernia bahkan telah mengeluarkan daftar tujuh jenis kaldu populer beserta kandungan natriumnya sebagai perbandingan.
Terungkap bahwa jenis kaldu yang mungkin selama ini dianggap sehat, seperti sup tomat atau jamur, justru sangat tidak sehat. Karena masing-masing mengandung natrium sebanyak 3.840mg dan 5.723mg.
Padahal, kebutuhan tubuh akan natrium dalam sehari tidak boleh lebih dari 2.000mg atau satu sendok teh garam.
Menu yang terburuk adalah kaldu Bak Kut Teh, dengan kandungan natrium mencapai 12.778mg. Sementara kaldu ayam di posisi kedua dengan natrium sebesar 9.890mg.
Sedangkan kaldu pedas memiliki kandungan lemak tinggi karena mereka menggunakan banyak minyak. Beberapa kaldu yang mengandung santan atau daging berlemak di dalamnya juga akan meningkatkan kandungan lemak jenuh yang konsumsi.
Selain itu, bahan-bahan yang dimasak di dalam kaldu juga akan memengaruhi nilai gizinya. Rumah sakit menyarankan untuk menjauh dari bahan gorengan atau makanan olahan. Selain itu saus untuk mencelup makanan juga berperan dalam membuat hotpot menjadi tidak sehat.
RS Mount Alvernia menyarankan untuk mengkonsumsi hotpot sekali atau dua kali sebulan, terutama bagi mereka yang lebih suka kaldu yang mengandung lemak dan natrium dalam jumlah tinggi.
Mengonsumsi terlalu banyak makanan berlemak tinggi berakibat buruk bagi kesehatan. Karena dapat menyebabkan kegemukan dan masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung.
Ada beberapa tips dari RS Mount Alvernia dalam memilih atau membuat hotpot yang sehat:
1. Pilih yang bening atau yang rasanya ringan sebagai dasar kaldu seperti sup jamur atau kol. Cobalah untuk tidak minum kaldu terlalu banyak.
2. Masukkan lebih banyak sayuran ke dalam kaldu.
3. Pilih daging tanpa lemak saat menyantapnya dengan kaldu seperti daging ayam atau ikan. Juga tambahkan tahu sebagai sumber protein tambahan.
4. Hindari makanan olahan seperti bakso dan hot dogs karena memiliki kandungan sodium yang tinggi.
5. Jauhi minum minuman manis selama makan hotpot karena hanya akan menambah jumlah kalori yang tak diperlukan.
6. Batasi makan makanan yang dicelup ke dalam saus. Ganti dengan bawang putih cincang dan cabai potong segar yang dicampur sedikit kecap.
7. Pastikan makanan yang dimasukkan ke dalam kaldu hotpot sudah dalam keadaan matang untuk menghindari keracunan makanan. (mut)
Sumber: World of Buzz
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah