Jangan Salah, Ini Mitos Makanan Penangkal dan Obat Covid-19

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Sabtu, 31 Oktober 2020 15:05
Jangan Salah, Ini Mitos Makanan Penangkal dan Obat Covid-19
Berikut daftarnya.

Dream - Sejak virus Corona mewabah, muncul klaim makanan dan obat ternetu yang dapat mencegah penularan penyembuhan Covid-19 di media sosial.

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berusaha menghilangkan mitos seputar klaim tersebut.

Meski kita ingin melindungi diri dari Covid-19, hingga hari ini belum ada bukti terkait mengkonsumsi makanan dan obat tertentu dapat menangkal virus Corona.

Dilansir dari inverse.com, berikut beberapa mitos makanan dan obat yang dapat mencegah penularan serta penyembuhan Covid-19.

 

 

1 dari 6 halaman

Mitos 1: Bawang Putih

Ilustrasi Bawang Putih

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bawang putih memiliki efek antibakteri. Dengan penelitian yang ada menunjukkan senyawa aktif bawang putih (termasuk allicin, allyl alcohol, dan diall disulfide) bersifat protektif terhadap beberapa jenis bakteri. Seperti salmonella dan staphylococcus aureus.

Namun, penelitian yang menyelidiki sifat antivirus bawang putih terbatas.

Meskipun bawang putih dianggap sebagai makanan sehat, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa memakannya dapat mencegah atau menyembuhkan Covid-19.

2 dari 6 halaman

Mitos 2: Lemon

Ilustrasi Lemon

Satu video viral di Facebook mengklaim bahwa minum air hangat dengan irisan lemon dapat memerangi virus corona baru.

Namun, belum ada bukti ilmiah bahwa lemon dapat menyembuhkan penyakit.

Lemon adalah sumber vitamin C yang baik, yang penting untuk membantu sel-sel kekebalan bekerja dengan baik. Namun, banyak buah dan sayuran jeruk lainnya yang mengandung vitamin C.

3 dari 6 halaman

Mitos 3: Vitamin C

Ilustrasi

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, Vitamin C diketahui berperan dalam mendukung fungsi normal sistem kekebalan tubuh. Namun, itu bukan satu-satunya nutrisi yang menjaga sistem kekebalan.

Sebagian besar informasi yang salah tentang vitamin C dan virus corona berasal dari penelitian yang menyelidiki hubungan antara vitamin C dan flu biasa.

Terlepas dari klaim online bahwa vitamin C dapat mencegah dan mengobati flu biasa, bukti yang mendukung hal ini tidak hanya terbatas tetapi juga bertentangan. Ada juga perbedaan yang signifikan antara flu biasa dan virus corona.

Saat ini tidak ada bukti kuat bahwa melengkapi dengan vitamin C akan mencegah atau menyembuhkan Covid-19.

Kebanyakan orang dewasa juga akan memenuhi kebutuhan vitamin C mereka dari makanan yang mencakup berbagai buah dan sayuran.

4 dari 6 halaman

Mitos 4: Makanan Alkalin

Ilustrasi Alkaline Food

Penyebaran informasi yang salah di media sosial menunjukkan bahwa virus dapat disembuhkan dengan mengonsumsi makanan dengan pH (tingkat keasaman) yang lebih tinggi dari pH virus.

PH di bawah 7,0 dianggap asam, pH 7,0 netral, dan di atas pH 7,0 bersifat basa. Beberapa “ makanan alkali” yang dikatakan dapat “ menyembuhkan” virus corona adalah lemon, jeruk nipis, jeruk, teh kunyit, dan alpukat.

Namun, banyak dari sumber online ini memberikan nilai pH yang salah untuk makanan ini. Misalnya, pH lemon dikatakan 9,9, padahal sebenarnya sangat asam, dengan pH 2. Ada klaim bahwa makanan asam bisa menjadi basa setelah dimetabolisme oleh tubuh.

Secara keseluruhan, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa makanan bahkan dapat memengaruhi tingkat pH darah, sel, atau jaringan - apalagi menyembuhkan infeksi virus. Tubuh mengatur tingkat keasaman, terlepas dari jenis makanan yang dikonsumsi.

 

5 dari 6 halaman

Mitos 5: Keto Diet

Ilustrasi Keto Diet

Diet ketogenik (keto), yang merupakan diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, dikatakan melindungi terhadap Covid-19.

Ini berasal dari gagasan bahwa Diet Ketogenik dapat meningkatkan sistem kekebalan. Meskipun satu penelitian menunjukkan bahwa keto dapat mencegah atau mengobati flu, penelitian ini menggunakan model tikus.

Hal ini membuat sulit untuk mengetahui apakah keto memiliki efek serupa pada manusia dalam mencegah atau mengobati flu.

Saat ini juga tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa diet ketogenik dapat mencegah virus corona.

 

 

 

6 dari 6 halaman

British Dietetic Association (BDA) menyatakan, tidak ada makanan atau suplemen khusus yang dapat mencegah seseorang tertular Covid-19.

Sejalan dengan anjuran WHO, BDA mendorong orang untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang untuk mendukung sistem kekebalan.

Pola makan yang sehat dan bervariasi yang mengandung lima kelompok makanan utama dapat membantu menyediakan sebagian besar nutrisi yang mereka butuhkan.

Sebagian besar nutrisi yang sudah kita dapatkan dari makanan rutin kita (termasuk tembaga, folat, besi, seng, selenium, dan vitamin A, B6, B12, C, dan D) semuanya terlibat dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh normal.

Orang-orang juga didorong untuk mengambil tindakan perlindungan terhadap Covid-19, termasuk sering mencuci tangan, menjaga jarak sosial, dan mengikuti perintah penguncian.

 

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar