(Foto: Shutterstock)
Dream - Kementerian Pariwisata mendorong promosi kuliner Indonesia. Namun, ada dua hal yang menjadi tantangan ketika mempromosikan makanan Indonesia: kebersihan dan kesehatan.
" Yang menjadi tantangan adalah higienis dan kesehatan," kata Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata RI, Vita Datau Messakh, di Festival Jajanan Bango, Park&Ride Thamrin, Jakarta, Sabtu 14 April 2018.
Vita merasa perlu ada sinergi antara Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Pariwisata dengan Kementerian Kesehatan untuk menggalakkan kebersihan di bidang kuliner. Dia berkata kebersihan di bidang kuliner masih rendah.
Sementara itu, Kepala Bekraf, Triawan Munaf, mengatakan kesadaran pelaku usaha kuliner di Indonesia masih rendah. Misalnya, ada penjual makanan yang menggunakan lap yang sama untuk mengelap keringat dan membersihkan meja.
" Ini harus ada inspeksi dari Dinas Kesehatan. Kalau di luar negeri, yang seperti ini sudah ditutup," kata Triawan.
Contoh lainnya, kata dia, pedagang sering memegang makanan setelah memegang uang tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Untuk itu, kata dia, perlu ada kampanye dengan Kementerian Kesehatan tentang kesadaran kesehatan di usaha kuliner. Triawan menyebut Kementerian Kesehatan yang menjadi leader kampanye kesehatan.
" Harus ada kampanye di pusat sehingga bisa disebarkan di daerah-daerah," kata dia.