Mi Instan Pertama Di Indonesia Ternyata Bukan Indomie
Dream - Bagi masyarakat Indonesia, mi instan adalah menu paling populer di saat sedang malas menyantap makanan berat berbahan nasi. Ketika menyebut mi instan, mulut kita reflek menyebut kata Indomie sebagai sebuah merek yang sudah sangat tersohor.
Seperti Honda untuk sepeda motor, masyarakat Indonesia bahkan lebih banyak menyebut Indomie untuk menggantikan kata mi instan.
Selain harganya yang murah meriah, Mi instan menjadi makanan favorit karena cara memasak dan penyajiannya yang cukup cepat. Tentu saja aroma yang menggambarkan rasanya turut mengundang perut mendadak jadi lapar kembali.
Tahukah kamu jika Indomie bukanlah mi instan pertama yang diproduksi di Indonesia. Jauh sebelum kehadirannya, masyarakat pernah mengenal mi instan pertama bernama Supermi.
Hal ini terlihat dalam sejarah pembuatan mi instan yang dilansir di situs resmi Supermi. Mi instan satu ini muncul pertama kali tahun 1968 dan menjadi pionir di Indonesia.
Saat itu Supermi tidak memiliki banyak varian hingga akhirnya mengeluarkan Rasa Kaldu Ayam pada tahun 1967. Mi instan dengan 'rasa-rasa' pertama ini sempat jadi favorit keluarga Indonesia.
Kesuksesan Supermi melalui PT Supermi Indonesia rupanya menarik perhatian PT Indofood Interna Corporation.
Perusahaan yang belakangan berubah menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk itu mengakuisi PT Supermi Indonesia pada tahun 1986.
Meski sudah diakuisisi, perusahaan tetap mengeluarkan banyak varian Supermi yang tetap bisa dinikmati keluarga Indonesia hingga saat ini.
Untuk mi instan merek Indomie baru muncul di Indonesia pada tahun 1972 namun sudah langsung mengusung varian rasa-rasa.
Indomie Rasa Kaldu Ayam dipasarkan pertama kalinya pada tahun 1982, sebelum muncul varian baru Mi Goreng yang sangat 'mendunia' di mana-mana.
Hal itu terbukti ketika PT Indofood Sukses Makmum mulai melakukan ekspor Indomie ke berbagai negara mulai tahun 1998.
Indomie semakin mendapat tempat di hati penggemar saat merek tersebut dinobatkan sebagai mi instan terbaik versi New York Magazine pada 2001.
PT Indofood Sukses Makmur tidak hanya memproduksi Supermi dan Indomie, tapi juga beberapa produk lainnya seperti Sarimi, Pop Mie, Sakura dan Mie Telur Cap 3 Ayam.
Begitulah sekelumit tentang mi instan pertama di Indonesia, yang dalam beberapa hari terakhir dikabarkan harganya akan mengalami kenaikan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengingatkan harga mi instan akan naik secara signifikan akibat dampak krisis pangan.
Hal ini diperparah dengan dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina. Salah dampaknya adalah akan adanya kenaikan harga mi instan.
" Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan dengan perang Ukraina dan Rusia, di sana gandum tertimbun 180 juta ton sekarang, enggak bisa keluar," kata dia.
Ia memprediksi bahwa nilai kenaikannya bakal terasa signifikan. Dia bahkan menyebut bahwa kenaikannya bisa mencapai tiga kali lipat dari harga saat ini.
" Jadi hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, besok harganya (naik) tiga kali lipat itu," bebernya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN