Sumber: Greek Reporter
Saat toples tanah liat kuno ini ditemukan, Mostafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan, menyatakan bahwa toples tersebut memiliki ukuran yang besar dan berada dalam kondisi baik.
Detrich Raue, Direktur Institut Arkeologi Jerman, menyebutkan bahwa penemuan ini membantu tim arkeologi memahami lebih banyak tentang kehidupan dan masa pemerintahan ratu kuno tersebut.
Sumber: Greek Reporter
Christiana Kholer, kepala ekspedisi ini, mengungkapkan bahwa penelitian oleh tim arkeologi gabungan terhadap makam tersebut mengungkapkan bahwa bangunan itu menggunakan bahan seperti batu bata mentah, tanah liat, dan papan kayu.
Kholer menunjukkan bahwa makam kerajaan Ratu Merneith di Abydos mungkin menjadi satu-satunya makam dari Dinasti Pertama yang ditemukan hingga saat ini.
Foto: X/@Ma3etTawi
Di sekitar makam Ratu Merneith, terdapat sekitar 41 kuburan lain yang dimiliki oleh penasihat dan pengikutnya.
Saat ini, tim arkeologi bersatu sedang berupaya untuk mengungkap lebih lanjut misteri kehidupan ratu yang menarik perhatian ini.
Dokumen resmi menunjukkan bukti bahwa Ratu Merneith adalah seorang penguasa Mesir.
Merneith diakui sebagai firaun wanita pertama dan ratu pertama yang memerintah sendiri dalam sejarah.
Diperkirakan bahwa Merneith memerintah sekitar tahun 290 SM. Namanya, yang berarti " Dicintai oleh Neith" , mencerminkan simbol yang terkait dengan dewi Mesir kuno Neith pada prasasti. Merneith diduga sebagai putri Djer dan istri senior Djer.
Sebagai putri Djer, ia dianggap sebagai cucu Narmer, firaun pertama yang menyatukan Mesir. Merneith juga dikenal sebagai ibu Den, penguasa yang menggantikannya.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur