Cerita di Balik Dapur Masjid Istiqlal

Reporter : Amrikh Palupi
Senin, 22 Juni 2015 20:44
Cerita di Balik Dapur Masjid Istiqlal
Panitia bekerja sejak dini hari dan mengolah makanan sepanjang hari.

Dream - Sekitar 3.000 nasi kotak yang harus disediakan oleh pengelola Masjid Istiqlal untuk menu berbuka puasa selama bulan Ramadan. Menu ini dimasak sendiri oleh panitia yang merupakan pengurus koperasi Masjid Istiqlal.

Persiapan sudah dilakukan panitia sejak dini hari. Segala macam bahan makanan dimasak di dapur masjid sepanjang hari hingga tersedia ketika berbuka puasa.

" Mulai dari pukul 04.00 subuh membeli sayuran di pasar dan ada yang khusus diantar langsung ke dapur masjid. Baru jam 7 semua bahan makanan sudah dibersihkan. Setelah itu jam 8 semua bahan baku makanan sayuran, ayam, telur siap dimasak," ungkap Penanggungjawab Pengadaaan Makanan Masjid Istiqlal Jakarta Saparwadi di Jakarta, Senin, 22 Juni 2015.

Usai dimasak, makanan kemudian dikemas dalam kotak-kotak nasi. Untuk pengemasan, pihak pengelola masjid mentargetkan harus selesai minimal pukul 14.00 WIB.

" Target untuk 3.000 porsi nasi kotak maksimal dimasak jam 14.00 WIB siang harus sudah selesai. Setelah itu baru dimasukan ke dalam kotak nasi. Barulah mulai jam 16.00 WIB sore nasi kotak sudah siap diantar ke dalam masjid," ucap Saparwadi.

Lebih lanjut Saparwadi mengatakan menu makanan akan diganti setiap harinya. Sehingga di setiap harinya ada menu yang berbeda.

" Menu setiap hari diganti dengan bumbu yang berbeda. Misalnya, hari ini pakai ayam balado sayur kacang, besok harinya telor semur, sayur labu, selalu berulang setiap hari," kata Saparwadi.

Sementara untuk minuman sudah disiapkan di dalam masjid dengan tiga menu minuman. " Minuman sudah tersedia di masjid. Ada teh, susu, dan air mineral," jelas dia.

Beri Komentar