Shutterstock
Dream - Dalam Al-Qur’an surat Al Maidah ayat 88 dan Al Baqarah ayat 168, Allah SWT memerintahkan umat muslim untuk mengonsumsi makanan halal. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, karena makanan halal nyatanya bermanfaat baik untuk tubuh manusia.
“ Kita harus menjaga makanan yang masuk ke dalam tubuh, kenapa islam melarang makanan yang diharamkan seperti bercakar, bertaring, dan binatang menjijikan karena agar tidak menyifati sifat dari binatang itu,” ujar Ustaz Maulana pada acara peluncuran Fitri Margarin Serbaguna, Rabu 20 April 2022.
Ustaz Maulana menjelaskan menambahkan bahwa larangan mengonsumsi makanan tidak halal memang ada alasan dan hakikatnya.
Kategori makanan halal tentunya tidak hanya dari jenis hewannya saja, namun juga ditentukan dari proses penyembelihan hewan, proses pembuatan dan zat-zat yang digunakan dalam mengolah makanan.
Ustaz Maulana menyebutkan bahwa dasar hukum semuanya adalah halal, kecuali ada sesuatu yang menyebabkan hal itu jadi haram.
“ Namun apakah semua halal itu baik? Semua tergantung dari orangnya. Kalau ada alergi maka tidak baik untuk tubuh orang tersebut,” kata Ustaz Maulana.
Ia juga menambahkan bahwa kebaikan makanan juga dilihat dari kadarnya, kalau halal tapi berlebihan maka jadi bisa jadi tidak baik untuk tubuh.
Terkadang jika berkunjung ke negara minoritas muslim memang cukup sulit menentukan bahan makanan tersebut halal atau haram.
“ Di Indonesia ini paling aman karena ada badan sertifikasi halal. Kalau di luar negeri kita tidak tahu, jika terlanjur makan makanan tidak halal dengan ketidaktahuan maka masih dimaafkan,” ujar Ustaz Maulana.
Ia juga menjelaskan bahwa di tengah mudahnya mengakses informasi tentu kita harus kritis dalam memilih makanan. Pastikan selalu kehalalannya.
“ Sekarang banyak sekali pembelajaran bisa mencari tahu dan kritis apakah halal atau mengandung bahan tidak halal,” katanya.
Jika sedang di Indonesia, mudah sekali untuk mengecek kehalalan sebuah produk. Hanya dengan mengecek label halal saja.
Saat sedang di luar negeri banyak orang yang merasa kesulitan, padahal mengecek kode halal cukup mudah di internet.
“ Kita cari aja website Internasional ada guidenya dan tidak sulit kok mengecek halal atau tidaknya membeli makanan di luar. Waktu itu aku di Eropa ada website yang bisa guide untuk kandungan dan kodenya sekian halal atau tidak,” ujar Aktris, Shireen Sungkar pada kesempatan yang sama.
Kategori makanan halal ini tidak hanya dari jenis hewan yang menjadi sumbernya saja, namun juga ditentukan dari bahan masakan yang digunakan, salah satunya minyak.
“ Saat saya ke Korea, misalnya makan ikan memang makan ikan halal tapi minyaknya belum tahu, jadi bentuk kehati-hatian harus ada,” kata Ustaz Maulana.
Mendukung masyarakat muslim memilih minyak dan margarin yang halal, PT Bina Karya Prima meluncurkan produk Fitri margarin serba guna, yang melengkapi produk minyak goreng Fitri.
“ Fitri hadir untuk memberiikan alternatif produk margarin berkualitas bagi masyrarakat Indonesia, dan mengajak masyarakat untuk melihat makna halal yang lebih dalam bagi kehidupan sehari hari, dimulai sejak dini hingga menjadi kebiasaan bermasyarakat,” kata Aristo Kristandyo, Senior VP Marketing, PT Bina Karya Prima pada kesempatan yang sama.
Produk Fitri margarin serba guna ini sudah divalidasi oleh Pemerintah melalui sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag).
“ Fitri margarin serba guna ini memiliki tekstur dan rasa gurih sehingga amat cocok untuk mengolah makanan Indonesia. Juga ada kandungan Vitamin A nya, jadi selain Halal dan juga Thoyib,” ungkap Aristo Kristandyo. (mut)
Advertisement
Walkot Tegal Selesai Akad Tepuk Sakinah Sambil Berdiri, Jokowi Sampai Tahan Tawa
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta